Kemudian ia mendatangi Muklis, penjual stiker di trotoar samping rumahnya. Kepada Muklis, Handi bertanya tentang ceceran darah di rumahnya dan keberadaan ibunya.
Muklis, orang yang ditanya Handi, mengatakan Handi menemuinya, Minggu (21/2/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Waktu itu Pak Handi bilang kok banyak ceceran darah di rumahnya. Dia juga bertanya tentang keberadaan ibunya karena tidak terlihat di rumah," ujar Muklis.
Muklis menjawab kalau dirinya tidak pernah masuk rumah Handi sehingga tidak bisa menjawab tentang ceceran darah itu.
Muklis juga mengatakan jika tidak melihat Betsy selama seharian.
"Jadi saya sarankan kepada dia untuk bertanya kepada saudara-saudaranya tentang keberadaan ibunya," lanjut Muklis.
Setelah itu Muklis menutup dagangannya, lalu pulang.
Reka ulang kemudian berlanjut pada adegan Senin (22/2/2016) dini hari.
Saat itu ASR menyeret tubuh neneknya. ASR menyeret tubuh neneknya dari pintu samping rumah itu. ASR memegang rambut neneknya dalam menyeret tubuh yang sudah meninggal dunia itu.
"Lho-lho diseret ngono yo," gumam beberapa orang.
Tubuh Betsy diseret menuju tepi jembatan di samping lokasi kejadian. Rumah dan jembatan itu berjarak sekitar 50 langkah.
ASR berhenti di salah satu sisi jembatan. Ia berdiri di pinggir plengsengan jembatan. ASR kemudian mendorong tubuh neneknya dari ketinggian sekitar 3 meter.
ASR kemudian turun. Ia meneruskan menyeret tubuh neneknya dan mendorongnya masuk ke sungai. Tubuh ASR terbawa air, sampai akhirnya tersangkut di bebatuan sungai.
Jarak antara lokasi pembuangan sampai ditemukannya tubuh Betsy sekitar 500 meter.