Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jaiden, bayi berusia 7 bulan yang tewas dibunuh ayah kandungnya Fredi alias Ali (30) diketahui mengalami pendarahan di bagian kepala depan dan belakang.
Hal itu sesuai hasil visum yang dilakukan pihak Rumah Sakit Bina Kasih Medan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bayi tersebut, diketahui penyebab meninggal dunia karena mengalami pendarahan di bagian kepala depan dan kepala belakang," kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Selasa (1/3/2016).
Menurut Mardiaz, alasan pelaku menganiaya dan membunuh anak kembarnya lantaran pelaku kesal karena sang anak selalu rewel. Selain itu, anaknya kerap menangis di malam hari.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku tega menganiaya anaknya lantaran kerap rewel. Sampai sejauh ini, satu anak kembar lainnya bernama Raiden masih dirawat di ruang ICU," ungkap Mardiaz.
Kondisi terakhir Raiden, kata Mardiaz, tidak separah seperti saudara kembarnya Jaiden yang meninggal dunia. Kondisi Raiden, kata Mardiaz, sejauh ini masih terbilang normal.
"Tanda-tanda (kekerasan) tidak seperti korban pertama. Namun, kami masih melihat perkembangan kondisi terakhirnya," ungkap Mardiaz.
Diberitakan, Fredi alias Ali (30) warga Jl Pasar IV, No11 C, Sunggal, Kecamatan Sunggal tega membunuh anaknya yang baru berusia 7 bulan. Bayi mungil bernama Jaiden itu dibunuh dengan cara ditampari hingga mengalami memar-memar.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun, kasus penganiayaan ini bermula pada Minggu (28/2/2016).
Saat itu, korban yang merupakan anak kembar ini ditinggal oleh ibunya bekerja.(*)