TRIBUNNEWS.COM, BLITAR -Kusmiatun (62), warga Jalan Suka, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Selasa (13/9/2016) malam.
Saat ditemukan, kondisinya sudah berbau, dengan posisi terlentang di tempat tidur rumahnya.
Diperkirakan korban sudah meninggal dunia beberapa hari lalu. Namun, tak ada orang yang mengetahui karena korban selama ini hidup sendirian di rumahnya.
Kedua anaknya sudah berumah tangga dan tak tinggal di rumah korban.
Kematian korban itu diketahui tetangganya, Andik (32).
Itu berawal dari kecurigaan Andik karena rumah korban sepi selama beberapa hari.
Ditambah, nasi pemberian Andik, yang menggelar hajatan memperingati 1.000 hari kematian neneknya, tak juga diambil.
"Nasi itu dikaitkan di slot pintu depan rumah korban, namun masih menggantung. Padahal, pemberian itu sudah dua hari lalu," kata Kompol Agus Fauzi, Kapolsek Sukorejo, Rabu (15/9/2016).
Melihat nasi masih menggantung di pintu depan, Andik curiga.
Akhirnya, Andik berusaha mengecek rumah korban, dengan cara mengintip dari luar jendela teras rumah korban.
Begitu diintip, Andik merasakan bau tak sedap, yang berasal dari dalam rumah.
Selanjutnya, ia memberi tahu warga, dan ramai-ramai membuka rumah korban. Ternyata, korban sudah meninggal dunia, dengan kondisi tubuh sudah kaku.
"Tak ditemukan bekas luka di tubuhnya. Kemungkinan, ia sakit karena menurutnya, korban sering sakit-sakitan. Menurut tetangganya, korban tak terlihat keluar rumah sejak Minggu (10/9/2016)," pungkasnya.