Kini omzetnya cukup lumayan, minimal 2 kuintal setiap hari dia pasok dan habis terjual di sejumlah pasar dan rumah tangga.
“Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang,” tutur Khamim.
Khamim hanya mengambil untung Rp 200 per sachet bumbu dapur instan yang dijualnya. Sebab kalau mengambil untung terlalu tinggi, jualannya tidak laku.
Lebih-lebih sebagai pelanggannya adalah pedagang bumbu yang tentu hendak dijual lagi.
Kendati demikian, keuntungan Rp 200 per ‘sachet’ itu tak pernah dianggapnya kecil. Sebab dinilai sebagai hasil dari pekerjaan yang mulia dan membawa barokah.
Dia mengaku tidak pernah malu jualan bumbu meskipun anggota polisi.
“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, seperti melakukan pungli misalnya. Bapak kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini."
"Insha Allah saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu waktu dinas," tegas lelaki berkumis ini.