"Ada juga penumpang asal kepulauan Masalembu yang terpaksa sewa Losmen atau penginapan sekitar pelabuhan, ada juga yang memilih tinggal di rumah kerabat atau saudaranya di Kota Sumenep," jelas Fadli.
Rony ataupun Fadli berharap cuaca segera reda sehingga kapal bisa berangkat ke kepulauan. Namun jika cuaca masih ekstrem, pihaknya berharap ada campur tangan pemerintah untuk menangani persoalan penumpang yang tertahan di pelabuhan.
"Utamanya kami berharap adanya bantuan logistik atau makanan, karena sebagian penumpang sudah banyak kehabisan bekal," harapnya.
Pemkab Sumenep, melalui Dinas Sosial, langsung turun tangan dengan membagi-bagikan makanan berupa nasi bungkus kepada setiap penumpang yang berada di sekitar pelabuhan Kalianget Sumenep.
"Kami setiap harinya membagikan sedikitnya 160 nasi bungkus tiga kali sehari, sejak Jumat lalu," ujar R Ahmad Aminullah, Kepala Dinas Sosial Sumenep, Selasa (7/2/2017).
Dikatakan, bantuan nasi bungkus kepada para penumpang yang tertahan di Pelabuhan Kalianget akan terus dilakukan hingga ada kepastian cuaca normal dan kapal berlayar ke kepulauan.
"Kami pun berharap cuaca laut kembali normal dan mereka segera pulang ke kampungnya dengan selamat," sambung mantan Kepala Bappeda Pemkab Sumenep ini.
Informasi yang dihimpun Surya, cuaca laut memang sangat ekstrem, hujan lebat dan angin kencang kerapkali datang. Ketinggian ombak pun diperkirakan mencapai antara 3 - 4 meter dari permukaan laut.