Untuk makan, mereka hanya menerima belas kasihan saudara dan tetangga.
Setiap hari, warga di Kampung Pecilon Duku bergantian mendatangi rumah nenek Manis yang sudah berusia 99 tahun.
Mereka membantu sang nenek yang sudah sulit berjalan dan mengajaknya berbicara serta menghiburnya.
Selain tetangga, saudara Manis dan Saerah suka datang membantu.
Satu di antaranya Subroto, keponakan sang nenek.
Dia membersihkan kotoran Saerah dari lantai dan juga rutin memandikan Saerah selepas berdagang.
"Kadang saya, kadang saudara-saudara, gantian. Kalau (lantainya) sudah terlalu kotor, saya bersihin. Saya juga yang memandikan dan menyampokan Saerah paling lama satu minggu sekali kalau saya pulang jualan," kata Broto saat memberi makan Manis.
Ketua RT setempat, Sudirgo, berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon atau pemerintah pusat mau membantu kedua wanita lanjut usia tersebut.
"Harapan saya, ada perhatian dari pemerintah untuk menanggulangi orang tua tersebut. Karena kan seingat saya fakir miskin dan orang yang terlantar itu tanggungan negara," kata Sudirgo.
Dahulu, sambung Sudirgo, keduanya masih bisa berjalan untuk mencari makan sampai berulang kali jatuh di jalan.
Jatuh, diangkat lagi dan dibawa pulang, sekarang tidak bisa.
Sudirgo bersama sejumlah warga sudah berulang kali menemani dan membantu memenuhi makan Manis dan Saerah.
Namun, kondisi keduanya yang kian memprihatinkan seharusnya segera menjadi perhatian pemerintah agar dibantu baik sumbangan atau perawatan. (kompas.com/msyahri)