Ippho mencotohkan saat putra Naik, Farid Naik, membawakan ceramah pembuka, Naik memantau penampilan putranya itu dari ruang rekaman hampir setengah jam.
“Di ruang kamera saya turut menemani Dr #ZakirNaik membantu terjemah. Ada 10 kamera yang menyorot, satu per satu ia arahkan. Dengan pelan, dengan detail,” tulis Ippho dalam akun Twitternya.
Humas Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Budhi Setiawan, menguatkan penuturan Ippho. Naik sangat memahami dan memperhatikan hal-hal teknis, mulai dari pengeras suara hingga tata panggung.
Jika dirasakan kurang, ia turun tangan dan meminta tim teknisi untuk memperbaiki pengeras suara.
“Zakir Naik memang sangat detail dan perfect jika sudah melakukan pelayanan kepada umat. Ia tidak ingin main-main. Ia ingin orang yang bekerjasama dengannya harus orang yang profesional,” ungkap Budhi.
Di Yogyakarta, Budhi mencontohkan, Naik berhenti bicara karena ada kesalahan teknis atau suaranya menimbulkan feedback. Ia Ia menegur panitia berkali-kali.
Hal ini bisa saja jadi masalah sebab orang harus mendengar baik-baik agar memahami bahasa Inggris dengan dialek Indianya.
Pengetahuan Naik soal kamera memang tak boleh disepelekan. Dia adalah pendiri sekaligus Presiden Peace TV di Mumbai, India.
Peace TV adalah satu jaringan televisi satelit berbasis Islam yang disiarkan secara global 24/7 dari Dubai, Uni Emirat Arab.
Sekitar 75 persen program Peace TV disiarkan dalam bahasa Inggris, sisanya adalah dalam bahasa Urdu dan bahasa Hindi. Semuanya dilansir secara gratis.