Pukul 16.14 WIB helikopter tersebut dipantau di Basarnas Commad Center Jakarta telah melewati batas ketinggian minimum.
"Penyebabnya kami belum tahu. Tiga menit setelah itu kami melihat di Basarnas Command Center Jakarta emergency locater transmitor yang ada di heli tersebut menstranlitkan signal discreade message yang menyatakan heli kena benturan pada pukul 16.17," terangnya, saat jumpa pers di RS Bhayangkara, di Kota Semarang, Senin (3/7/2017).
Syaugi mengatakan setelah kejadian tersebut, langsung mengecek ke air traffic control di Bandara Ahmad Yani Semarang untuk memastikan apakah helikopter Basarnas mengalami lost contact (hilang komunikasi).
"Pada 16.30 kami mengirim tim Basarnas dari Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dibantu dari tim kepolisian, TNI, maupun potensi setempat untuk menuju ke lokasi kejadian," ujarnya.
Tim sampai ke lokasi kejadian pukul 19.30 dalam kondisi hujan.
Posisi helikopter berada di tebing dengan ketinggian 7.000 kaki (atau 2.133m).
Saat itu juga tim Basarnas dengan tim yang lain mengevakuasi korban yang ada di dalam helikopter tersebut.
"Tim berjalan kaki dari tempat terakhir mobil dan motor diparkirkan selama dua jam untuk mencapai lokasi kejadian. Seluruh korban dapat dievakuasi dengan cepat dan pukul 02.30 seluruh korban dapat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," terangnya.