Hal itu, sempat membuatnya geram. Namun, beruntung Bibi berada bersama teman-temannya.
Saat hendak mendatangi pengikut Taat yang mencemoohnya, tangan Bibi langsung ditarik.
"Saya mau ke majelis hakim, saya mau protes," katanya kesal.
Upaya Bibi menemui majelis hakim pun buntu. Majelis hakim langsung meninggalkan PN Kraksaan usai persidangan.
Hal itu sontak membuat Bibi semakin kesal. Saking tak kuatnya menahan amarah, Bibi pun meneteskan air mata.
Tak hanya itu, ia juga kembali berteriak di depan PN Kraksaan. Ia menceritakan bagaimana kejamnnya pembunuhan yang dialami suaminya.
Kata dia, suaminya itu mau pergi ke masjid untuk beribadah, setelah itu diculik orang-orang suruhan Dimas Kanjeng dan dibunuh.
"Kurang jahat apa, suami saya itu mau ibadah, lah kok diculik dan dibunuh. Sungguh kejam sekali perbuatan itu," imbuhnya.
Seolah tak ingin Bibi semakin terluka, teman-teman Bibi membawanya untuk ke luar PN Kraksaan.
Sempat menolak tawaran temannya, namun akhirnya Bibi dipaksa untuk meninggalkan PN Kraksaan.
Ia meninggalkan Kraksaan menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih.