Warga yang beralamat di BTN Kendari Permai ini kemudian membawa anaknya ke RSJ setelah dukun menyatakan bahwa buah hatinya tidak kesurupan.
"Setelah sampai di sini (RSJ) saya juga kaget, ternyata sudah banyak orang, dan keluarga korban yang lainnya keluhannya sama dengan saya," jelas Adi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turun tangan terkait Kejadian Luara Biasa (KLB) di Kendari dimana 50 orang menjadi korban usai meminum pil jenis PCC.
BPOM kata Saleh harus segera menarik dari peredaran obat-obatan tersebut.
Semestinya, kata Saleh BPOM telah melakukan langkah yang diperlukan untuk mencegah peredaran obat tersebut. Apalagi konon obat tersebut berasal dari luar negeri.
Tentu izin edarnya dan kandungan isinya perlu diperiksa.
"Jika betul berbahaya, harus segera ditarik dan oknum yang mengedarkannya harus ditemukan. Obat yang tidak terdaftar di BPOM saja tidak boleh beredar, apalagi obat yang berbahaya seperti ini. Harus ditemukan latar belakang pengedaran obat itu di kalangan para remaja," kata Saleh.
Selain BPOM, menurut Saleh BNN juga didesak untuk berperan aktif. Sebab, gejala yang ditimbulkan akibat obat tersebut keliahatannya mirip dengan narkoba.
"Bisa jadi ini jenis narkoba baru yang belum banyak diketahui masyarakat," kata Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (kps/wly)