Para siswa juga dengan lantang melontarkan pertanyaan ke gubernur, seperti yang dilakukan Josh. Siswa berwajah oriental itu bertanya apakah gubernur senang mengonsumsi sayur-mayur.
"Bapak suka sayuran?" tanya Josh lugu.
"Wah suka banget dong. Josh tahu nggak macam-macam sayuran?" tanya Ganjar balik.
"Wortel, brokoli, bayam," jawabnya polos.
Ada pula pertanyaan lain yang muncul, semisal "Pak Ganjar suka memelihara burung?", "Kenapa mobil bapak harus berhenti di lampu merah?" atau "Pak gubernur kenal sama Upin Ipin?"
Ganjar menjawab satu persatu dengan bahasa anak-anak. "Upin upin tahu dong, yang ada jambulnya kan," katanya disambut tawa anak-anak.
Bagi Ganjar, siswa-siswi PAUD Nasional Sekar Byru yang berkunjung adalah tamu-tamu istimewa. Mereka anak-anak berbakat yang berani menampilkan budaya Jawa dengan menyanyikan lagu-lagu dolanan.
"Saya mendapatkan tamu istimewa, melebihi keistimewaan tamu-tamu yang pernah hadir. Mereka generasi muda yang luar biasa, belajar percaya diri bertemu gubernurnya. PAUD-nya menarik karena mengajarkan toleransi beragama," ujar Ganjar.
Selain itu, lanjutnya, sekolah ini juga mengajarkan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa. Maka ia mengaku heran jika masih ada anak PAUD yang bisa bernyanyi lagu-lagu dolanan dan penuh percaya diri.
Kepala PAUD, Sukma Nurnaningsih mengatakan, PAUD yang dikelolanya mengajarkan empat Bahasa. Yakni Indonesia, Inggris, Jawa, dan Mandarin. Siswanya terdiri dari berbagai latar belakang suku dan agama.