Ditanya lagi apakah sebelum memberikan obat dokter tidak melihat efek yang akan timbul terhadap pasien, Fredy berdalih ia tidak bisa memprediksi masalah yang akan timbul.
Katanya, bisa saja karena kondisi tubuh pasien yang tidak sehat.
"Kalau betul-betul alergi, gimana dokter bisa disalahkan. Dokter enggak bisa disalahkan. Kita harus punya pengetahuan dulu tentang obat. Bisa saja gangguan di pribadi, bukan salah di obatnya," kelit Fredy.
Ia berani mengatakan seperti itu karena pada bulan September lalu dia memberikan obat yang sama pada pasien. Namun kata Fredy, tidak ada masalah dengan tubuh pasien kala itu.
"Karena enggak ada masalah sebelumnya, saya kasih obat yang sama. Jadi enggak bisa disalahkan dokter," katanya lagi.
Baca: Anggota Yakuza Jepang Curi Ikan Salmon, Hanya Ambil Telurnya, Ikannya Malah Dibuang
Lantas, apakah ada niat dirinya untuk membantu pengobatan korban, Fredy geleng kepala. Menurut Fredy, munculnya penyakit pada diri pasien bukan karena dirinya.
"Jadi jangan bilang salah obat. Kalau alergi obat iya. Memang obat itu dari saya," kata Fredy.
Usai wawancara, Fredy memberikan nomor kuasa hukumnya. Dia tak mau memberikan nomor selular miliknya ketika ingin dikonfirmasi ulang.
"Untuk apa nomor saya? Kan sudah saya kasih tahu. Sekarang saja kalau mau ditanya lagi. Kalau mau nomor, hubungi saja Roy Sianturi dan Salim," ujar Fredy. (Ray/tribun-medan.com)