Kemarin, di RS Al Islam, KH Umar Basri sudah bisa menerima tamu dan berkomunikasi dengan mereka meski dengan segala keterbatasan.
"Alhamdulillah, berkat doa dan dorongan semua pihak kondisi abah sudah membaik, sudah bisa duduk dan bisa makan (yang cair). Komunikasi bisa tapi harus lewat tulisan, mudah-mudahan kondisi ke depan berangsur membaik," kata Iwan Ismail.
Pihak keluarga kata dia, meminta semua pihak untuk tidak mengkaitkan kejadian ini dengan hal-hal yang di luar perkiraan.
Pihaknya percaya polisi bisa menangani kasus ini sebaik mungkin. Kejadian ini juga sebagai pelajaran agar ke depan bisa lebih berhati-hati.
"Kepada semua pihak kami harap tenang dan tidak terlalu menjadikan ini hal di luar perkiraan. Ini murni musibah, tidak ada kaitannya dengan hal lain karena selama ini abah tidak pernah punya musuh atau lawan politik atau apapun," ujar Iwan.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto membenarkan satu orang ditangkap.
"Satu orang diamankan, belum tersangka. Masih didalami dengan mengkonfrontasi keterangan yang bersangkutan dengan santri-santri yang ikut salat Subuh saat kejadian."
"Mudah-mudahan, setelah didalami dan dicocokkan dengan keterangan saksi, kasus ini segera terungkap," ujar Agung Budi Maryoto di RS Al Islam Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Kota Bandung, Minggu (28/1/2018).
Sejumlah santri berstatus saksi dalam kejadian itu karena mereka ikut salat berjamaah Subuh. Polisi juga melakukan pra-rekontruksi di lokasi kejadian.
"Tim gabungan sedang bekerja, salah satunya merekontruksi situasi dan kondisi tempat kejadian di jam yang sama dengan saat kejadian."
"Saat dicoba ternyata memamg gelap, sekarang tim gabungan sedang deteksi keterangan santri yang ikut, cek situasi kondisi terakhir bagaimana dan siapa saja yang salat di sana," kata Agung Budi Maryoto. (*)