“Tuntut pelaku seberat dan seadil-adilnya, jangan pernah pandang bulu,” tegas suara koordinator aksi dari pengeras suara.
Ketua PGRI Pamekasan Moh Sahid menyatakan, PGRI akan terus mengawal dan memperjuangkan persoalan hukum Guru Budi.
Pihaknya akan menindak tegas dan menggelar aksi massa besar-besaran jika kasus tersebut ada indikasi pembiaran.
“Sampai kapanpun, selama penegakan hukum ini tidak profesional, kami akan selalu kawal, kalau perlu kami akan datangkan rekan-rekan guru seluruh Jawa Timur ,” tegasnya.
Sahid menyinggung pribahasa yang selama ini dijunjung tinggi masyarakat Madura. Yakni, Bepak Bebu, Guru Ratoh. Bahwa, sebelum taat pada pemerintah harus taat dulu pada guru, guru ditaati setelah taat pada orangtua.
“Filosofi khas orang Madura ini ada dan sampai kapanpun tidak akan hilang,” tandasnya.
Untuk itu, PGRI, kata Sahid tidak hanya mengawal kasus yang menimpa Guru Budi dalam ranah hukum, tapi juga melakukan penggalangan dana untuk keluarga almarhum.
“Hampir semua guru se-Pamekasan menyumbang dana ke rumah duka, tentang jumlah saya tidak bisa memastikan, karena guru datang secara mandiri ke rumah duka,” ucapnya, seraya menyebut jumlah donasi diperkirakan mencapai lebih Rp 100 juta. (Surya/Khairul Amin)
VIRAL: Netizen Mendadak Kasihan Melihat Kondisi Ekonomi Mulan Jameela, Duh Kenapa Yah?