Versi PT BDM, jumlah gaji yang diterima mahasiswa yang training di Amerika Serikat sebanyak 10-15 dolar AS per jam.
Mahasiswa yang dikirim ke Amerika rata-rata bekerja di hotel-hotel bintang lima di AS.
"Mereka training selama 12 bulan di sana. Per jam dibayar 10 (sekitar Rp 133 ribu) sampai 15 dolar AS (hampir Rp 200 ribu). Setelah setahun dia harus kembali ke sekolah untuk menyelesaikan kuliahnya," ungkapnya.
Syarat untuk bisa mengajukan diri mengikuti training ini, kata Astina, mahasiswa harus minimal sudah berada di semester tiga. Teknisnya, mahasiswa mengajukan permohonan untuk bisa mengikuti training ke PT BDM.
Setelah dites dan diverifikasi oleh tim dari Amerika Serikat, barulah mahasiswa tersebut dinyatakan boleh atau tidak mengikuti training di sana.
Dalam program ini, kata Astina, memang rata-rata ada mahasiswa yang `nakal` alias tidak pulang setelah kontrak dan visa mereka habis.
Akibatnya, si mahasiswa tersebut akhirnya menjadi warga ilegal di negeri orang, dan sangat berisiko ketika terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Kasus yang meninggal itu, dia tidak pulang saat habis kontraknya, sehingga statusnya ilegal. Kalau ilegal, segala haknya sudah dilepas, misalnya asuransi dan sebagainya. Dengan demikian, pemulangannya pun bayar sendiri. Kami sudah selalu memberitahu anak-anak itu. Ketika sudah habis visa magangnya harus pulang, tapi ada yang nakal," kata Astina. (I Wayan Erwin Widyaswara)