Masih menurut Hutomo, kemungkinan besar, untuk penembakan berikutnya akan digunakan bius dengan dosis medium.
Namun ia memastikan bius tersebut masih aman untuk satwa tersebut.
"Kemungkinan itu yang akan dilakukan oleh tim dokter kita," tutupnya.
Kronologis Lolosnya Bonita
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono secara resmi merilis kronologis penembakan bius terhadap Harimau Sumatera bernama Bonita.
Kepada Tribun Pekanbarum dia menjelaskan, upaya penyelamatan Harimau Sumatera yang diberi nama 'Bonita' memasuki hari ke-73 pada Jumat (16/3/2018) kemarin.
Tim rescue gabungan sebanyak 54 orang, terdiri dari BBKSDA Riau, Pemerintahan Daerah Kabupten Inhil, Polres Inhil, Kodim Inhil, Yayaan Asari, WWF, PKHS, Veswick, PT TH Indo Plantation, PT Arara Abadi, dan masyarakat Dusun Sinar Danau.
Tim berhasil melepaskan tembakan bius, di jalur lintasan favorit Bonita, yaitu jalan poros sekitar Box Trap 3 , 4 dan 8 yang berada di areal perkebunan sawit PT TH Indo Plantation Blok 62 dan Blok 63.
Berikut kronologisnya:
Perjumpaan pertama oleh regu 1 di Jalan Poros Areal PT TH Indo Plantation Blok Eboni 62 pada pukul 17.00 WIB, dengan kondisi Harimau Sumatera “Bonita” sedang duduk di bawah sawit.
Tim penembak bius dari regu 1, Perisomba langsung melakukan tembakan bius namun terhalang tangkai sawit sehingga tidak mengena pada Bonita.
Kemudian, Bonita bangkit bergerak semakin ke dalam mengarah ke barat ke arah Blok Eboni 63 pada areal perkebunan PT TH Indo Plantation.
Baca: Tangisan Pilu Cucu Pertama Bagai Pertanda Zaini Dieksekusi Pancung
Regu 2 yang di koordinasikan oleh drh Dita memutuskan memutar arah dan menghadang di Blok Eboni 63.
Dalam perjalanan ke arah Blok Eboni 63 Regu 2 yang dikoordinasikan drh Dita bertemu dengan Harimau Sumatera Bonita dan melepas tembakan pada pukul 19.30 WIB.
Selanjutnya mengikuti pergerakan Bonita, namun arah pergerakan Harimau Sumatera ini kembali ke arah blok Eboni 62.
Drh Dita kembali memutar mobil dari jalur poros masuk ke blok Eboni 62 dan ketika sampai pada pohon ke 18 hingga 20 pada Blok Eboni 62 Harimau Sumatera “Bonita” muncul di samping mobil.
Bonita lalu bergerak ke depan mobil menjauh.
Mobil terus mengikuti dan setelah bergerak 100 meter mobil terpuruk karena kondisi jalan rusak berat.
Harimau Sumatera Bonita terduduk dan dalam pengamatan kondisinya mulai muntah.
Tim kemudian berinisiatif untuk turun dari mobil berjalan mendekati Harimau Sumatera Bonita dengan kewaspadaan yang tinggi.
Pada pukul 23.50 WIB Regu 1 dan 3 yang di koordinasikan dr Anhar bergabung menuju Regu 2 (drh Dita) dan bersama-sama berjalan kaki mendekati Bonita sampai jarak kurang lebih 50 meter.
Ketika tim mendekat dan melepas tembakan yang ke 3 terhadap Bonita, namun harimau tersebut masuk ke dalam semak-semak sehingga tim kehilangan jejak.
Situasi penerangan lampu di lokasi hanya mengandalkan lampu sorot yang bersumber dari satu mobil. Sehingga penerangan di lokasi kebun yang bersemak sulit sehingga pergerakan Bonita tidak terdeteksi lagi.
Posko BBKSDA kemudian menghubungi pihak perusahaan PT TH Indo Platation untuk bisa menggerakan alat berat dan bulldozer dalam rangka membantu tim di lapangan untuk mengevakuasi kendaraan yang terpuruk semua.
Namun sampai jam 24.20 WIB masih belum terjangkau.
Tim pengamanan yang berasal dari TNI dan Polri serta masyarakat selanjutnya mengevakuasi tim medis dengan berjalan kaki dan keluar dari lokasi Blok Eboni 62 menuju ke Camp Eboni sampai dengan pukul 02.00 WIB.