Keluarga hingga saat ini masih terus berupaya mencari keberadaan Petra.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), M Syaugi mengatakan, proses evakuasi masih dilakukan di Hotel Roa-roa di Jalan Patimura, Kota Palu yang ambruk akibat diguncang gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat.
Baca: Profesor dari Jepang Ingatkan akan Terjadinya Gempa Susulan di Sulawesi
Menurut Syaugi, diduga masih banyak tamu hotel yang tertimbun di bawah reruntuhan.
"Informasi dari manajer hotel. Kurang lebih 50-60 orang belum dievakuasi dalam reruntuhan bangunan ini. Namun beberapa sudah kita evaluasi ada yang selamat dan meninggal dunia," katanya, Minggu (30/9/2018).
Syaugi sempat meninjau sejumlah sudut hotel yang diperkirakan masih terdapat korban yang tertimbun runtuhan bangunan beton.
"Bangunan ini ambruknya betul-betul kolaps. Bisa saja ada yang masih hidup, tapi belum bisa evakuasi karena belum ada alat berat," ungkap Syaugi.
Dia mengatakan, sejak kemarin Basarnas sudah memulai pencarian korban di Hotel Roa Roa.
Namun, menurut Syaugi, upaya tersebut belum berjalan maksimal karena tidak tersedia alat berat.
"Kami butuh alat berat eskavator karena kami tidak bisa maksimal kalau bukan alat berat. Kemudian kalau personel masuk risiko karena getaran masih selalu terasa," tuturnya.
Syaugi berharap, pemerintah setempat bisa membantu evakuasi secara maksimal dengan menyediakan alat berat.
"Pemerintah harus sediakan alat berat. Yah kalau bisa dipinjamkanlah karena kasihan kalau masih ada yang hidup. Ini persoalan waktu jangan sampai meninggal karena lemas," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, Basarnas sudah mengerahkan 260 orang personel yang tersebar di lima titik di Palu, Sigi dan Donggala.
Korban Gempa Tsunami
71 WNA Terdampak
- 1 orang Singapura dievakuasi ke Jakarta
- 1 orang Belgia dievakuasi ke Jakarta
- 1 WNA Korea Selatan yang belum diketahui
- 3 WNA Prancis dan 1 Malaysia kondisinya belum diketahui
- 1 WNA Jerman dipastikan dalam kondisi aman
- 32 WNA asal Thailand kondosinya aman
- 21 WNA asal Tiongkok kondisinya aman