"Tidak sempat ke rumah sakit, istri saya melahirkan anak ketiga di atas kapal, syukur alhamdulillah anak saya selamat dan sehat," ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat proses persalinan, istrinya hanya dibantu oleh keluarga dan beberapa penumpang, serta dirinya dengan perlengkapan seadanya.
Bahkan, anak ketiganya yang lahir dengan jenis kelamin perempuan itu harus menunggu perawat terlebih dahulu guna memotong tali pusar.
Beruntung perawat dari RS Dirgahayu segera datang dan menangani istrinya usai persalinan dadakan di atas kapal.
"Setelah lahir, saya masih harus nunggu perawat datang untuk potong tali pusar, karena tidak ada alat untuk motong," terangnya.
"Sempat tidak sadarkan diri istri saya setelah melahirkan. Saya memang panik saat itu, karena kondisinya di atas kapal, banyak orang, tapi syukurlah tidak apa-apa," tambahnya.
Dia mengaku, membantu langsung proses persalinan istrinya bukanlah kali pertama ini dilakukannya.
Mulai anak pertama dan kedua, Iwan selalu ada dalam proses persalinan istrinya.
"Semua saya yang bantu, setelah itu baru datang bidan," ucapnya.
Dia mengaku, anak ketiganya itu direncanakan akan diberi nama sesuai dengan nama kapal tempat sang bayi dilahirkan.
"Rencananya mau dikasih nama seperti nama kapal, tapi ini masih saya bicarakan dengan istri dan keluarga," kata Iwan.
"Kalau pihak rumah sakit sudah memperbolehkan keluar, maka kami akan lanjutkan perjalanan pulang ke Sinjai, tapi kalau belum ya kami tunda dulu," jelasnya.
Saat ini istrinya masih berada di RS Dirgahayu guna menjalani perawatan pasca melahirkan.