Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Nyak Sandang, salah satu penyumbang pesawat pertama Indonesia, kembali menyampaikan keinginan kepada Presiden Joko Widodo untuk naik haji dan dapat dibangunnya sebuah masjid di daerah tempat tinggalnya.
Keingianan tersebut pernah disampaikan Nyak Sandang saat bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Maret 2018.
Nyak Sandang yang menggunakan kursi roda didampingi anak ke-7 yakni Khaidar, bertemu dengan Jokowi sebelum terbang ke Riau di ruang VVIP Bandara Sultan Iskandar Muda Internasional, Aceh, Jumat (14/12/2018).
Khaidar menyampaikan, perjalanan Nyak Sandang ke bandara dari rumah membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan tujuan melihat Presiden secara langsung dan menyampaikan keinginannya kembali.
Khaidar mengaku kerap ditanya ayahnya soal pembangunan masjid, tetapi dirinya tidak dapat menjawab soal tersebut.
Baca: Inilah Hal-hal yang Membuat Iriana Cemburu saat Menemani Presiden Joko Widodo Bertugas
"Pak, minta dibangun masjid, setiap hari saya ditanya beliau, enggak bisa jawab juga saya, kebetulan hari ini ada kabar bapak (presiden) di sini (Aceh) ya sudah (kami datangi)," ucap Khaidar.
"Masjid apa enggak ada di kampung? Enggak ada?," Tanya Jokowi.
"Adanya manasah (musolah)," jawab Khaidar mewakili Nyak Sandang yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Mendengar jawaban tersebut, Jokowi pun kembali menanyakan soal ketersediaan lahan di kampungnya jika nantinya dibangun sebuah masjid.
Khaidar pun mengungkapkan, bahwa di kampungnya terdapat bangunan masjid tetapi prosesnya belum selesai, baru terdapat tiang saja dan akhirnya terbengkalai cukup lama.
"Oke nanti saya suruh cek lapangan saja, nanti suruh orang cek pembangunan masjid seperti apa," ucap Jokowi sembari memanggil asisten ajudannya.
Usai permintaan membangun masjid sudah terpenuhi, Khaidar pun mengingatkan kembali permintaan Nyak Sandang sewaktu bertemu di Istana pada beberapa waktu lalu
"Lalu masalah naik haji, bapak mau naik haji," ucap Khaidar kepada Jokowi
"Naik haji kan jauh sekali, kalau naik haji nanti tawaf, nanti syai, bapak masih kuat," tanya Jokowi.
"Kuat, memang kalau ketemu pak Jokowi, mau naik haji, bilang sama saya 'saya mau naik haji," kata Khaidar meniru ucapan ayahnya.
Melihat kondisi Nyak Sandang yang sudah tidak muda lagi berumur 91 tahun, Presiden pun terlihat khawatir jika nantinya dipaksakan untuk naik haji yang membutuhkan tenaga ekstra.
Jokowi akhirnya memberikan opsi untuk umroh, yang diperkirakan masih bisa dijalankan oleh Nyak Sandang dengan lancar dan baik.
"Umrah lebih gampang ngaturnya, kalau naik haji padat, jutaan orang," kata Jokowi.
"Mau bawa lima orang," kata Khaidar.
"Siapa lima orang," tanya Jokowi.
"Anak saya, kalau saya bawa satu, yang satu marah," ujar Khaidar mengulang ucapan ayahnya.
"Oke nanti dicatat nomornya saja," ucap Jokowi.
"Terimakasih banyak pak, semoga naik jadi presiden. Bisa ketemu sekali lagi, 2019 orang-orang kampung di situ mau bantu bapak untuk dua periode," pungkas Khaidar
"Hehehe, makasih, nanti biar ada yang ke rumah mengatur. Saya mau terbang lagi ke Riau, bapak makin segar. Alhamdulilah sudah baik," tutup Jokowi.
Diketahui, Jokowi pada hari ini menjalankan serangkaian acara di Tanah Serambi Makkah, mulai dari bertemu para alim ulama hingga peletakan batu pertama pembangunan tol Banda Aceh-Sigli.