Lukman berjanji akan mencari lagi uang keesokan hari.
Namun, korban hanya bisa memenuhi uang sebesar Rp 2,5 juta lagi, sehingga total uang yang sudah ia beri Rp 5 juta.
Peristiwa ini bermula dari pertemuan Berta dengan korban Lukman Hakim di Bandar Jaya, Lampung Tengah.
Pada pertemuan itu, Berta dan Lukman Hakim saling bertukar nomor WhatsApp.
Komunikasi berlanjut ke aplikasi WhatsApp.
Ternyata Berta bersama tiga rekannya sengaja mengatur skenario untuk menjebak Lukman.
Berta mengajak Lukman berkencan di kamar indekosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah.
Sadar dirinya ternyata dijebak oleh sindikat pemeras, Lukman pun melaporkan mereka.
Berta Liana mengatakan, bersama tiga rekannya melakukan penjebakan kepada Lukman Hakim.
"Nantinya, setelah korban ketakutan lalu dapat menyerahkan uang yang diinginkan," papar dia.
Namun begitu, wanita yang mengaku belum bekerja itu mengatakan baru beberapa bulan terakhir kenal dengan ketiga tersangka lainnya.
Selain itu, aksi pemerasan dengan modus chating dan berkencan itu baru satu kali dilakukan.
Sutat (40) mengatakan uang hasil pemerasan terhadap korban sudah mereka bagi tiga.
Setiap orang mendapat bagian berbeda sesuai dengan perannya masing-masing.