Berdasarkan penuturan Dadan Bunyamin (39), pedagang mi ayam yang menjadi saksi kejadian, ia dimintai tolong oleh Hilman Wahyudi.
"Dengan tergesa ia meminta tolong bahwa istrinya disekap," ucapnya.
Tanpa pikir panjang Dadan langsung meninggalkan gerobak mi ayamnya di pinggir jalan dan langsung mencari warga lain untuk membantu Hilman.
"Ada sekitar enam orang warga lalu kami membagi area, beberapa orang dari depan dan saya dari belakang," kata Dadan yang mengatakan bahwa rumah Ketua KPU bagian belakangnya langsung menghadap sawah dengan dipagari besi tinggi sekitar satu meter.
Yanti diikat di tiang torrent air dan mulutnya diikat pakai kain.
"Saya melihat posisi bu Yanti ada di bawah tiang tower, ikatan mulutnya sedikit terbuka dan ia meminta tolong membawa anaknya yang masih berada di dalam rumah," kata Dadan.
Bagian belakang rumah Hilman itu langsung bersebelahan dengan sawah dan hanya dibatasi oleh pagar.
"Saya lewat belakang rumah, saya melihat Ibu Yanti teriak, anaknya masih di dalam (rumah)," ucap Dadan di kediamannya, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan ia masuk ke rumah dan memperhatikan situasi di dalam rumah.
Namun, Dadan tidak melihat ada pelaku, ia langsung membawa anak Yanti ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Menurutnya, Yanti menangis hingga harus ditenangkan.
Dadan mengatakan beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU.
(Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dadan, Saksi Mata Istri Ketua KPU Cianjur Disekap, Didatangi Polisi, Ini yang Terjadi Kemudian,