"Ini dugaan orang lain di luar SPBU.
Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya.
Sementara itu di lapangan, Sabtu, tak satu pun pegawai SPBU yang mau memberikan tanggapan ketika hendak dikonfirmasi.
Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa supervisor masih sibuk dengan dokumen dan belum bisa ditemui.
Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU di Medan dengan melibatkan tim keamanan IT.
"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan. Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," katanya, Sabtu.
Papan informasi milik SPBU Pertamina diretas dan munculkan kalimat ujaran kebencian.
Tribun-Medan.com melansir pihak Pertamina membenarkan kejadian tersebut, Sabtu (25/5/2019).
"Betul, papan totem display LED milik SPBU Pertamina Marelan diretas," ucap Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo.
Roby juga menyebut bahwa SPBU yang diretas merupakan mitra Pertamina yang berstatus DODO (Dealer Owned Dewler Operate) miliki swasta dengan nomor seri SPBU 142021141.
Pihak SPBU sudah mengambil langkah dengan menugaskan Tim IT Security untuk melakukan pemeriksaan.
Tim IT juga meningkatkan keamanan pada dispay totem di semua SPBU Medan.
"Untuk sementara ini dalam meningkatkan keamanan, totem-totem yang ada di SPBU seputaran Kota Medan yang memiliki totem itu semua dinonaktifkan," ucap Roby.
Pihak Pertamina juga meningkatkan keamanan untuk menghindari kejadian serupa terjadi.
"Paralel kami tingkatkan security terhadap sistemnya, untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.
Pihak kepolisian pun sudah melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi yang ditemukan.