Dalam pidato penutupnya, dia pun meminta fatwa dari MUI soal aturan desain masjid agar tak membingungkan dan mengantisipasi salah tafsir dari masyarakat.
"Saya mau minta keadilan saja, kalau Al Safar difatwakan begitu, saya minta fatwa masjid Nabawi karena bentuknya sama. Jangan karena ada Ridwan Kamilnya dibahas sampai rusak. Saya minta kesepakatan ulama, kami yang awam menunggu fatwa MUI suapya tak berulang ke anak cucu kita," tutur Ridwan.
3. Rahmat Bantah Hendak Jatuhkan Ridwan Kamil
Ustaz Rahmat Baequni membantah dugaan ingin menjatuhkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seputar argumennya soal desain Masjid Al Safar di Km 88 Tol Cipularang yang bermuatan simbol segitiga dan mata satu.
"Tidak (ada niat apa pun), demi Allah. Sama sekali saya tidak pernah berniat menjatuhkan siapa pun apalagi Pak Ridwan Kamil. Tadi saya sampaikan, kami akan terbuka dan saya sama sekali tidak bersuudzon kepada siapa pun," kata Rahmat seusai dialog bersama Ridwan Kamil dan MUI Jabar di Gedung Pusdai Jabar, Senin (10/6/2019).
Rahmat mengatakan, ceramah teori konspirasi pada simbol arsitektur masjid tak hanya berlaku untuk Masjid Al Safar.
Adapun soal klarifikasi yang disampaikan Ridwan Kamil, Rahmat menilai pemaparannya sudah proporsional.
"Betul, bisa dilihat di ceramah saya di seluruh Indonesia. Saya tidak hanya membahas masjid Al Safar. Itu hak beliau, sekali lagi tadi multitafsir, banyak pandangan yang tadi belum saya kemukakan. Dan ada fakta yang belum saya ungkapkan, tapi waktu terbatas. Saya sangat memahami sekali, beliau menyampaikan proporsional sebagai profesi arsitek," tuturnya.
4. Rahmat Bantah Fitnah Ridwan Kamil
Rahmat juga membantah telah memfitnah Ridwan Kamil dalam ceramahnya seperti yang berkembang di sosial media.
"Ada muncul kalau saya memfitnah beliau keturunan dajjal itu fitnah, coba lihat dalam ceramah saya ada tidak keterangan saya soal itu," katanya.
Rahmat menambahkan, isi ceramahnya bertujuan untuk mengingatkan para kaum muslimin soal potensi acaman yang merusak akidah umat Islam. Ia pun mengaku siap menjelaskan hal tersebut secara terbuka kepada siapa pun.
"Saya bersyukur ada momen seperti ini sehingga saya bisa menjelaskan secara terbuka. Bahkan tak hanya dengan MUI dan Pak Ridwan Kamil saya bisa menjelaskan secara terbuka. Saya tidak mungkin dengan waktu terbatas menjelaskan semua. Karena itu saya secara pribadi terbuka (menjelaskan) insya Allah," ungkapnya.
Dia pun berharap, forum serupa digelar lebih banyak agar ada kesepakatan antara ulama dan umaro untuk menyikapi hal tersebut.