News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasha Sedih Tak Bisa Sekolah di Dekat Rumahnya Meskipun Nilai Lebih Tinggi dari Teman-temannya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasha saat ditemani kakeknya, menunjukkan peralatan sekolah yang telah dibeli, Kamis (11/7/2019).

Kejadian serupa juga dialami oleh Romi Kurniawan (12), yang rumahnya tidak jauh dari rumah Pasha.

Romi juga tidak diterima di SMP 2 Karangmojo dan harus bersekolah Ke SMP Swasta yang berada di Wonosari.

"Saat mendaftar posisi berada di tengah-tengah lalu lama kelamaan tergeser dan akhirnya terlempar dari SMP 2 Karangmojo. Pilih di SMP 2 karena dekat dengan rumah, sedangkan tetangga ada 4 orang yang diterima di SMP 2 Karangmojo. Nilai saya 18 dan yang diterima nilainya kurang dari saya," katanya.

Saat dikonfirmasi Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Gunungkidul, Kisworo menjelaskan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ini mengutamakan 3 kriteria.

"Yang pertama diprioritaskan adalah jarak dari rumah ke sekolah, keduanya adalah umur, dan ketiga adalah saat pendaftaran (waktu)," ucapnya.

Hari Ini, Verifikasi PPDB SMP Zonasi Mutu, Jalur Keluarga Tidak Mampu dan Jalur Luar Zonasi Dimulai

Kisworo mengungkapkan kasus yang dialami Pasha karena umur Pasha lebih tua dibandingkan dengan pendaftar yang lainnya.

"Kita sudah cek langsung, dan memang ada murid yang lebih dekat dibandingkan Pasha. Kalaupun jaraknya sama kalah diusia berdasarkan berkas yang bersangkutan lebih tua tiga hari," terangnya.

Sambung Kisworo, menurut edaran dari kemendikbud nilai (NEM) memang diabaikan.

Pihak disdikpora hanya mentaati surat edaran dari kemendikbud.

Kepala SMP 2 Karangmojo, Tumijo mengatakan nilai terendah yang diterima di Sekolahnya tidak terpantau karena PPDB saat ini menggunakan sistem zonasi, sehingga yang dipertimbangkan pertama kali adalah jarak dari rumah menuju ke sekolah.

"Jadi memang tidak terpantau berapa nilai terendah dan tertinggi. Kami hanya menerima hasil dari PPDB lalu kami cap dan tanda tangani," ucapnya.

Saat disinggung mengenai keadaan Pasha, dirinya tidak menampik.

Menurutnya hal tersebut tidak terjadi pada Pasha saja tetapi di daerah lainnya juga ada yang mengalami.

"Calon siswa kan tinggal memilih sekolah yang paling dekat dengan rumah. Di sistem PPDB zonasi antara anak satu dengan yang lain pasti berbeda walaupun perbedaannya hanya nol koma itulah yang dihitung," katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini