Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun dikutip dari Kompas.com, mengatakan, pelaku mengaku membunuh korban pada Minggu (7/7/2019) atau sehari sebelum penemuan potongan tubuh korban di Banyumas.
"Untuk pengakuan sementara lokasi pembunuhan di daerah Puncak Bogor. Pelaku membacok bagian belakang kepala korban menggunakan golok," kata Bambang, Jum'at (12/7/2019) dini hari.
Mayat korban kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke wilayah Kabupaten Kebumen dan Banyumas.
"Proses pemotongan mayatnya atau mutilasinya dilakukan di perjalanan, sambil jalan dia menepi langsung dipotong-potong. Kemudian di wilayah Kebumen ini bagian badannya dibuang dan dibakar," jelas Bambang.
Menurut Bambang pelaku membakar potongan tubuh korban di Kebumen pada Minggu malam atau Senin dini hari.
Setelah memastikan korban mutilasinya terbakar, DP bergerak ke wilayah Banyumas.
"Di sini tidak terlalu lama, setelah membakar, pelaku membawa potongan tubuh lainnya ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang pertama di wilayah Banyumas," ujar Bambang.
Lokasi penemuan tubuh yang pertama di wilayah Banyumas, kata Bambang, tidak terlalu jauh dari rumah terduga pelaku. Jaraknya hanya sekitar 2 kilometer.
Diduga Sudah Direncanakan
Tersangka mutilasi di Banyumas, DP (37), diduga kuat telah merencanakan pembunuhan terhadap korban, KW (51), seorang ibu rumah tangga asal Bandung, Jawa Barat.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, tersangka mengaku membeli golok yang digunakan untuk membacok dan memutilasi korban di daerah Bogor.
"Tersangka mengaku membeli golok di Bogor seharga Rp 60.000," kata Bambang, Jum'at (13/7/2019) dini hari.
Golok tersebut digunakan untuk membacok korban di Bogor dan digunakan untuk memutilasi korban di dalam mobil selama perjalanan dari Bogor hingga Kebumen, Jawa Tengah.
Selanjutnya golok tersebut dibuang di sebuah sungai yang tidak jauh dari lokasi pembakaran potongan tubuh di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.