Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Pasca dirawat di Klinik Asa Medika Sp. Pematang, korban dari kelompok Mekar Jaya Abadi yang terlibat bentrok dengan kelompok Mesuji Raya di Register 45 Mesuji dirujuk ke RS Bhayangkara.
Pantauan Tribun, Kamis 18 Juli 2019, terdapat enam korban bentrok Mesuji dirawat di ruang Kutilang II dan Gelatik II.
Dengan menggunakan baju lusuh yang digunakan saat bentrok, para korban hanya bisa terbaring lemas diatas ranjang.
Bercak darah pun masih terlihat jelas menempel dibaju dan celan korban.
Bekas luka sabetan parang pun ditutup menggunakan perban.
Salah satu korban Saipul pun mengaku jika yag dirawat di RS Bhayangkara dari kelompok Mekar Jaya Abadi.
"Iya semua Mekar Jaya," ungkapnya sembari merintih kesakitan lantaran jari tengah bagian tengah putus.
Ipul panggilan akrabnya ini mengatakan jika ada sembilan korban yang dirawat di RS Bhayangkara.
"Total sembilan disini, tapi saya gak tahu siapa saja, dan diruang mana, sakit," keluhnya di ruang Gelatik II.
Ipul pun berdalih jika bentrok yang terjadi karena pihaknya membela diri.
"Kami hanya membela hasil bumi yang menjadi hak kami," tutupnya.
Baca: Berdebat dengan Rocky Gerung, Reaksi Adian Napitupulu Disambut Tawa Penonton
Baca: Hasil Indonesia Open 2019: Gregoria Mariska Tunjung dan Anthony Sinisuka Ginting Tersingkir
Baca: Gosipnya Suzuki Jimny Tipe Terendah Dilego Rp 310 Jutaan
Baca: 4 Pulau yang Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali Liburan ke Maldives
Baca: Studio animasi Jepang diduga dibakar, 12 orang dikhawatirkan tewas
Kronologi Bentrok
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan kronologi bentrok di Mesuji yang mengakibatkan empat orang tewas pada Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut Zahwani Pandra Arsyad, peristiwa bentrokan berdarah di Mesuji tersebut bermula dari perselisihan saat membajak sawah di Register 45.
Adapun, kronologi bentrok di Mesuji berawal saat kelompok Mekar Jaya Abadi menemukan alat bajak di lahan mereka, tanpa ada perintah dari kelompoknya.
Mereka lalu menyita alat bajak tersebut
Setelah alat bajak disita, kelompok Pok Mesuji Raya datang.
Perselisihan lalu terjadi.
"Jadi tidak terima, itu permasalahannya," kata Zahwani Pandra Arsyad, Rabu, 17 Juli 2019 malam.
Kelompok Mekar Jaya Abadi merupakan masyarakat yang bermukim dan mengolah tanah di Register 45 di dalam wilayah Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.
Sedangkan, Kelompk Mesuji Raya bermukim di wilayah Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id, bentrokan berdarah dipicu oleh hal sepele.
Seorang warga dengan menggunakan traktor membajak tanah, yang masuk dalam kawasan Register 45.
Tanah yang dibajak dilaporkan milik anggota Kelompok Mekar Jaya.
Warga berkumpul dan menyita traktor tersebut.
Warga yang tadinya mengoperasikan traktor, kemudian pulang.
Tak lama kemudian, ia kembali bersama puluhan orang dari Kelompok Mesuji Raya.
Massa dari dari Mesuji Raya tersebut ada yang membawa parang.
Bahkan, ada yang membawa senjata api rakitan.
Mereka mendatangi massa dari Kelompook Mekar Jaya yang menyandera traktor.
Aksi berdarah tak terhindarkan.
Empat Tewas
Empat warga Pematang Panggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, menjadi korban dalam bentrokan berdarah di Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Rabu (17/7/2019).
Keempat warga OKI Sumsel tersebut merupakan anggota Kelompok Mesuji Raya, yang sebelumnya terlibat bentrok dengan Kelompok Mekar Jaya.
Perihal jatuhnya korban tewas yang merupakan warga OKI dibenarkan Kapolres OKI, Sumsel Donni Eka Saputra.
"Korban warga kita (OKI), ada empat orang, semuanya meninggal dunia," kata Donni Eka Saputra.
Ia mengatakan, TKP berada di wilayah Lampung, yakni di Register 45 Kabupaten Mesuji.
Sehingga, perkara ditangani Polres Mesuji.
Keempat warga OKI yang tewas tersebut, tiga orang sudah teridentifikasi, yakni bernama Dali, Rowi, dan Abdul Roni.
Rowi dan Roni bersaudara.
Sementara, satu korban tewas lainnya belum teridentifikasi.
Kapolsek Mesuji, OKI, Sumsel AKP Dharmanson, didampingi Kanit Intelkam, Aipda Azhari Dinata, membenarkan ada empat warga Pematang Panggang Mesuji, OKI, Sumsel yang menjadi korban bentrok di Lampung.
“Dari empat korban tewas, tiga sudah teridentifikasi sebagai warga OKI. Dua di antaranya sudah dibawa ke rumah duka, yakni korban Abdul Roni dan Rowi. Mereka bersaudara kandung. Sedangkan, korban Dali masih dalam perjalanan menuju rumah duka,” tutur Darmanson.
Pertikaian 2 Kelompok
Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang tewas dalam bentrokan berdarah antarkelompok di kawasan hutan tanaman industri Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, pada Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Massa dari dua wilayah yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan saling bacok.
Massa dari dari Mesuji Raya tersebut ada yang membawa parang.
Bahkan, ada yang membawa senjata api rakitan.
Mereka mendatangi massa dari Kelompok Mekar Jaya yang menyandera traktor.
Aksi bentrokan berdarah di Mesuji tak terhindarkan.
Sebanyak 4 orang dari Kelompok Mesuji Raya dilaporkan tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuh.
Korban tewas diidentifikasi sebagai warga Sumsel.
Sedangkan dari Kelompok Mekar Jaya, dilaporkan 8 orang mengalami luka bacok dan luka tembak.
Persuasif
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, menanggapi terjadinya pergolakan antara kelompok Mekar Jaya Abadi dengan Kelompok Mesuji Raya (Pematang Panggang), Polda Lampung telah mengambil beberapa langkah.
"Pertama, Kapolres Mesuji sudah ke TKP dan koordinasi dengan forum koordinasi setempat," ujar Zahwani Pandra Arsyad, Rabu 17 Juli 2019.
Kata Pandra, upaya yang dilakukan Kapolres Mesuji untuk melokalisasi hal yang telah terjadi dan mendamaikan kedua kubu.
"Dan diimbau ke dua kelompok bertikai itu untuk dapat menahan diri, kedua kapolres juga telah mengantarkan korban (meninggal) ke keluarga," jelasnya.
"Bahkan, pihak keluarganya (korban) itu di wilayah perbatasan Sumatera Selatan, OKI dan sudah kordinasi dengan satuan kewilayahan setempat di Sumatera Selatan untuk dapat turut serta memberikan imbauan secara persuasif agar warganya bisa menahan diri masing masing," imbuhnya.
Tak hanya itu, Pandra mengatakan, Polda Lampung juga sudah mengirimkan satuan pasukan dari Brimob dan Sabhara.
"Ada satu SSK sekitar 100 pasukan Brimob dan 2 Peleton Sabhara, sudah diterjunkan ke lokasi dimana saat ini terjadi gejolak dan bapak Kapolda saat ini dalam perjalana menuju ke TKP," bebernya.
Disinggung soal kondisi terkini di lokasi, Pandra mengatakan bahwa kondisi saat ini terjaga kondusif.
"Artinya bisa terjaga dengan baik karena imbauan dari pemangku (adat) agar masyarakatnya untuk bisa menahan diri dan jangan ada aksi balas dendam," bebernya.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 9 Korban Bentrok Berdarah Register 45 Mesuji Dirawat di RS Bhayangkara, Begini Kondisinya,