Motif penembakan mahasiswa UBL tersebut belum jelas.
Korban diketahui anggota BPBD.
"Anggota Damkar Heri, waktu tadi itu dia sedang duduk di kantin, dari mobil merah itu ditembak," kata seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.
Baca: Pengakuan Waria Kena Razia: Kalau Malam Saya Jadi Wanita, Siangnya Perkasa, Kadang Dapat Rp 300 Ribu
Setelah terdengar suara tembakan, Rahmad Herianto awalnya tidak sadar bahwa pinggangnya tertembus peluru.
Bahkan, ia masih sempat berdiri.
"Seperti suara petasan, dia awalnya nggak sadar. Masih sempat berdiri, terus di belakangnya sudah basah darah semua," ucapnya.
Melihat kondisi korban, teman-teman korban kemudian membawanya ke rumah sakit.
"Ada dua orang tadi yang bawa ke rumah sakit, yang lain mengejar pelaku. Satu orang kabur, satu diamankan di pos satpam," kata saksi mata tersebut.
Beberapa saat anggota kepolisian yang juga mahasiswa kelas karyawan di kampus tersebut sudah berkumpul.
Terduga pelaku bersama senjata apinya diamankan satpam kampus.
Senjata Organik
Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, senjata yang digunakan merupakan senjata organik, standar Polri.
Pelaku masih ditahan di pos satpam UBL.
"Ada dua orang yang di dalam mobil, satu lari satu di pos satpam. Katanya itu anggota polisi," ucap seorang mahasiswa.
"Senjata apinya langsung diamankan tadi," ucapnya.
Sekitar 30 menit di dalam pos satpam, pihak kepolisian masih menunggu Provost Polresta Bandar Lampung.
Sementara, petugas lalu lintas dan sejumlah anggota berpakaian sipil sudah banyak di lokasi.
"Menunggu provost dulu," ucap seorang petugas lalu lintas.
Sejumlah mahasiswa menyarankan agar pelaku segera dibawa agar tidak terus menjadi kerumunan massa.
Aktivitas kuliah pun sempat terhenti akibat peristiwa tersebut.
Bahkan, sejumlah dosen yang juga pengacara ikut mengamankan pelaku. (tribunlampung.co.id/beni yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS- Mahasiswa UBL Tertembak, Pelakunya Polisi. Senjata Meletus Saat Tunggu Istri Kuliah