Mendapat laporan itu, seorang anggota polisi meminjam senjata olahraga milik Haji Tito, tokoh di Desa Ujong Kalak.
Hanya sekali tembak, kerbau ganas itu tersungkur ke bumi, sehingga kemudian disembelih sebelum mati.
Ketua Pemuda Desa Ujong Kalak, Tata Irfan mengatakan, insiden tersebut sempat membuat panik warga.
"Warga yang menjadi korban langsung dilarikan ke RSUD. Kami meminta bantu polisi karena khawatir jatuh korban lain," kata Tata Irfan yang juga menjabat anggota DPRK Aceh Barat.
Tata Irfan selaku ketua panitia kurban mengatakan, kerbau itu adalah satu dari total 13 kerbau kurban di Ujong Kalak pada Idul Adha tahun ini.
Selain 13 kerbau, warga setempat juga menyembelih 3 ekor sapi dan 16 ekor kambing.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa SIK dan Kapolsek Johan Pahlawan, Iptu Budi Eka Putra mendapat laporan itu langsung turun ke desa setempat.
Selain memastikan peristiwa itu juga meninjau terhadap pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
"Hewan yang mengamuk itu telah berhasil diatasi," katanya.
Baca: Mahfud MD Tantang Beri Rp 10 Juta Bagi yang Temukan Statement Dirinya Persoalkan Bendera Tauhid
Luka Robek
Peristiwa hewan kurban mengamuk juga terjadi pada penyembelihan di kompleks SMA Muhamadiyah di Desa Rundeng, Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (11/8/2019).
Satu dari dua tali yang mengikat seekor kerbau itu putus sehingga seorang warga bernama Alfatah (49) menjadi korban diseruduk sehingga luka robek di kepala belakang teliga kanan.
Alfarah langsung saja dilarikan ke RSU Cut Nyak Dhien untuk mendapat penanganan medis serta terpaksa dijahit sebanyak 4 jahitan di kepala.
Setelah itu kembali dibawa pulang ke rumah.
Kerbau yang mengamuk pasca insiden itu dibiarkan dan beberapa waktu kemudian kembali berhasil disembelih.