Karena kehabisan akal, sebagian petani memutuskan untuk memanen padi sebelum waktunya.
“ Karena sudah parah serangan tikus biasanya tanaman padi dipotong sebelum masanya,” katanya
Berbagai cara dilakukan untuk membasmi hama itu, termasuk melalui perburuan massal atau disebur gropyokan.
Warga desa menggiatkan gropyokan tikus sejak 3 bulan lalu untuk menekan populasi tikus yang menyerang sawah mereka.
Setiap Minggu atau hari libur, masyarakat terlibat dalam kegiatan geropyokan tikus.
Tidak tanggung-tanggung, setiap kegiatan, mereka berhasil menangkap kurang lebih 1.000 sampai 2.000 ekor tikus.
Selagi kemarau, warga menggiatkan kegiatan ini agar perkembanganbiakan tikus bisa terkurangi.
Harapannya, musim tanam depan, periode Oktober-Maret, hasil panen bisa maksimal. (aqy)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Derita Petani Karangmoncol Purbalingga, Ada yang 3 Tahun Tak Pernah Nikmati Hasil Panen karena Tikus, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/26/derita-petani-karangmoncol-purbalingga-ada-yang-3-tahun-tak-pernah-nikmati-hasil-panen-karena-tikus?page=2.