Saat itu ia sedang berjaga malam dan tiba-tiba mendengar suara keributan.
“Ribut di dalam gudang dulu. Setelah itu ada yang keluar dan saya usir karena persis di depan tempat saya berjaga,” ujarnya.
Agus mengaku salah satu karyawan yang mengamuk itu memanggil saudaranya hingga saudaranya dan staf gudang itu mengamuk dengan menggunakan parang.
“Jadi awalnya mereka ribut didalam gudang besi itu. Lalu lari ke sini (tempat jaga) dikejarlah sama mereka. Yang lari ke sini dua orang, satu orang dipukul menggunakan palu dan satu orang ditebas,” tuturnya.
Pihaknya mengatakan, mobil yang terparkir di tempat ia bekerja juga berlumuran darah.
Hal itu karena korban lari kedepan mobil namun kakinya nyangkut, hingga akhirnya ditebas di depan mobil.
“Ngeri saya lihat, sampai rambutnya berserakan, karena ditebas dibagian kepala,” ungkapnya.
“Sebenarnya itu sama-sama teman bekerjanya. Tapi pelakunya memanggil saudaranya. Namun korban yang paling parah katanya kepala gudang besinya itu, yang ditebas di dalam gudang dengan menggunakan golok,” paparnya.
Saat kejadian, pihaknya mengaku juga ikut kabur, lantaran tidak tahu masalah.
Selain itu ia juga melihat dengan jelas melihat dua pelaku membawa parang dari dalam gudang besi yang lokasinya persis didepan tempat ia bekerja.
“Gudangnnya di depan. Ini gudang besi, blakangnya rumah mes untuk karyawannya,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Tio) (Tribunbali.com/I Komang Agus Aryanta)