Ia menegaskan bahwa jajaran TNI Polri tetap mengutamakan ketertiban dan menciptakan situasi kamtibmas di Kabupaten Belitung tetap aman dan damai sebagai daerah destinasi pariwisata.
Yudhis juga menegaskan bahwa kericuhan yang terjadi pada dasarnya tidak semencekam apa yang dibahas di media sosial.
Ia mengungkapkan keributan dipicu saat petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Kehutanan dan BLHD Provinsi Kepulauan Babel melakukan penertiban TI rajuk di Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Lalu, berdasarkan informasi lisan dari masyarakat terdapat peralatan seperti mesin robin dan lainnya yang dibakar serta diamankan petugas gabungan tersebut.
Sehingga memicu emosi masyarakat untuk melawan petugas dan terjadi kericuhan di lokasi penertiban.
Akibat kejadian tersebut tujuh unit mobil petugas dirusak dan satu unit motor dibakar berikut pakaian serta barang milik petugas.
Selain itu, tujuh petugas Satpol PP yang terluka dan mendapatkan perawatan di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan.
Lantas, benarkah Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah terluka?
Namun, khusus Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah sendiri tidak mengalami luka apapun.
"Intinya kejadian ini merugikan kedua belah pihak, baik di pihak masyarakat maupun petugas," ujarnya.
Baca: Wagub Babel Dikepung Massa Saat Penertiban Tambang Ilegal, 6 Satpol PP Terluka dan 7 Mobil Rusak
Masuk Kawasan HLP
Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah mengatakan kegiatan penertiban petugas gabungan berawal dari informasi masyarakat tentang adanya aktifitas TI rajuk ilegal.
Kemudian, berdasarkan hasil kroscek dari Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel kawasan Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung masuk kawasan Hutan Lindung Pantai (HLP).
"Berdasarkan hal tersebut, kemudian kami lakukan pengamatan langsung. Kami melaksanakan tugas ini dalam rangka penertiban, apabila kami tidak melakukan itu berarti kami tidak menindaklanjuti laporan-laporan dari masyarakat," ujarnya.