Dengan bantuan tim DVI Polda Jawa Timur, Polres Jember melakukan pembongkaran di lokasi yang diduga tempat Surono dimakamkan.
"Pertama, membongkar keramik yang berwarna hitam itu. Di bawah keramik, ada timbunan tanah. Kemudian di bawah tanah, masih ada lagi semen cor kasar, barulah ditemukan sarung," katanya, Senin (4/11/2019).
Saat ditemukan, masih ada pakaian dan sarung di dalam liang kubur.
Alfian menyebut, jasad Surono ditemukan dalam keadaan masih utuh.
"Bukan tulang yang bercerai berai namun jasad yang masih utuh, hanya ada beberapa bagian jasad yang sudah rusak," katanya.
Dalam pembongkaran tersebut, polisi juga menemukan linggis.
Linggis tersebut ada noda darah yang ditemukan tepat di bawah jenazah korban.
Linggis tersebut diperkirakan mempunyai panjang sekitar 65 sentimeter dan lebar 4 sentimeter.
"Linggis itu ditemukan tepat di bawah jenazah. Masih ada noda darahnya," kata Alfian.
Selain linggis, polisi juga menemukan pisau yang letaknya agak jauh dari jasad Surono.
Setelah ditemukan mayat Surono yang dikubur di dalam Musala, anak, istri Surono, dan J, kini meminta perlindungan kepada Polisi di Polsek Ledokombo.
Sayangnya, Polisi enggan untuk mengungkap mengenai alasan mengapa mereka meminta perlindungan kepada Polisi.
Mereka bertiga akan ditetapkan sebagai saksi dalam kasus pembunuhan ini.
"Ketiganya nanti termasuk yang akan dimintai keterangan juga," katanya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Miftah) (Surya.co.id/Sri Wahyunik