"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah, katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok," ujarnya.
Suroto juga menyampaikan jika Busani mengatakan jika Surono menikah lagi, yang kemudian disusul dengan adanya pernikahan Siri Busani.
"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jumarin)," ujar Suroto.
Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.
Begitu juga dengan Musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.
Tebongkarnya kasus Surono bermula dari penuturan anaknya Bahar kepada Kepala Dusun Juroju, Misli.
Bahar bercerita jika dia bermimpi ayahnya.
Bahar kemudian menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya.
Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.
Bahar pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya.
Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jumarin.
Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.
Tetapi Busani memiliki cerita lain saat diperiksa polisi.
Busani menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak Bahar.
Menurutnya Bahar memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu.
Setelah penelusuran dan pemeriksaan polisi, akhirnya diketahui jika Surono dibunuh oleh anaknya Bahar dan istrinya Busani.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Sri Wahyunik)