News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak dan Istri Jadi Tersangka Pembunuhan Mayat Dicor di Jember, Motifnya Perebutan Harta

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahar (kanan kapolres) dan Busani (kiri kapolres) tersangka pembunuhan Surono saat rilis di Mapolres Jember

"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah, katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok," ujarnya.

Suroto juga menyampaikan jika Busani mengatakan jika Surono menikah lagi, yang kemudian disusul dengan adanya pernikahan Siri Busani.

"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jumarin)," ujar Suroto.

Bahar Mario (25), tersangka pembunuh ayah kandungnya, Surono yang jasadnya dicor di musala rumahnya terungkap. (Surya/Sri Wahyunik)

Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.

Begitu juga dengan Musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.

Tebongkarnya kasus Surono bermula dari penuturan anaknya Bahar kepada Kepala Dusun Juroju, Misli.

Bahar bercerita jika dia bermimpi ayahnya.

Bahar kemudian menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya.

Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.

Bahar pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya.

Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jumarin.

Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.

Tetapi Busani memiliki cerita lain saat diperiksa polisi.

Busani menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak Bahar.

Menurutnya Bahar memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu.

Setelah penelusuran dan pemeriksaan polisi, akhirnya diketahui jika Surono dibunuh oleh anaknya Bahar dan istrinya Busani.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Sri Wahyunik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini