Kali ini, Sp tidak lagi membujuk, melainkan mengancam akan membunuh istrinya jika anaknya tidak melayaninya.
Takut ibunya dibunuh, korban pasrah dan perbuatan keji itu terulang kembali.
Tapi saat Sp sedang menggarap anaknya, ia dipergoki istrinya yang pulang dari pasar lebih cepat.
Karena ketahuan, Sp kemudian mengaku khilaf dan meminta maaf kepada istrinya bahwa tidak akan mengulanginya lagi.
Kala itu, istri Sp tidak melapor ke polisi karena ia yakin suaminya akan bertaubat dan tidak mengulangi perbuatannya.
Baca: Polisi Selidiki Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur Termasuk Dugaan Penganiayaan Keluarga Korban
Baca: Bermobil Sedan 4 Orang Ini Ternyata Pencuri Sapi, Begini Modusnya
"Sudah itu saya lupa pak ceritanya, saya benar-benar menyesal, malu saya pak," kata Sp di depan petugas.
Di pondok itu, Sp yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet tinggal bersama istri dan tiga anaknya.
Ia memiliki dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Anak kandung yang disetubuhinya adalah anaknya paling tua yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar sekolah dasar.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Sosok Ayah Tersangka Pemerkosa Anak Kandung di Muratara di Mata Istri, Temperamennya Tinggi