Wardoyo membersihkan semua area Pesan-Trend Ilmu Giri sendirian, dari pagi sampai menjelang sore.
Ia menyiapkan semua sarana, mulai dari air, lampu hingga listrik.
Baca: Prihatin Intoleransi Meningkat di Bantul, Begini Tanggapan Sekjen PDIP
Baca: Setelah Tusuk Gurunya Karena Memendam Cinta, Pelaku Sempat Pura-pura Muncul di TKP: Ada apa ya ?
Baca: Pelaku Siswa SMA Tusuk Guru Bantul Masih di Bawah Umur & Alami Gangguan Jiwa, Ini Langkah Polisi
"Sabtu pagi saya membersihkan semuanya. Termasuk Musala itu, saya bersihkan. Saya injak-injak tidak kerasa ada yang rapuh," kata dia, ditemui Tribunjogja.com di kediamannya, Minggu (01/12/2019).
Pria berusia 35 tahun itu menerangkan, semua sudut musala saat dibersihkan tampak normal, tidak terlihat ada yang aneh.
Bahkan, kata dia, dirinya sempat masuk ke area pengimaman, semuanya wajar.
Papan bambu sebagai alas musala tidak ada yang rapuh.
"Kalau rapuh kan biasanya saat diinjak mengeluarkan bunyi. Nah, saat saya masuk, mau membersihkan semuanya, tidak terlihat rapuh. Semuanya normal," kata dia.
Wardoyo sendiri mengetahui bahwa di bawah pengimaman musala memang ada sumur.
Menurut dia, sumur itu sudah ada sebelum musala dibangun, digunakan untuk sumber kebutuhan air di komplek Pesan-Trend dari berwudhu hingga mengisi bak kamar mandi.
Sumur seluas 2 meter persegi di bawah pengimaman itu terbuka, tidak ada penutupnya.
Wardoyo sendiri tak pernah menyangka, jika alas musala yang terbuat dari bambu, malam itu ambruk.
"Kejadiannya pas salat isya. Saya baru selesai bersih-bersih semuanya. Belum istirahat. Dikabari, mahasiswa jatuh ke sumur. Saya langsung lari lokasi," ujar dia.
Sampai di lokasi, Wardoyo tak berfikir panjang.
Ia refleks langsung turun ke dasar sumur menggunakan selang.