Padahal, dia sendiri tak bisa berenang.
Sementara air sumur setinggi 3,15 meter.
Di bawah sumur, ia mengaku sempat kelelahan dan mengalami kram di sekujur tubuhnya.
Sementara ia belum berhasil mengangkat korban yang saat itu berada di dasar sumur.
Merasa sudah kelelahan, Wardoyo kemudian meminta bantuan.
Satu orang yang bisa berenang kemudian turun ke dasar sumur membantu dirinya.
Dua orang melakukan evakuasi dengan menggunakan selang dan tambang.
Baca: Megawati Titip Pesan ke Sekjen PDIP Agar Kader Bantul Turun ke RakyatÂ
Baca: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Jembatan Kalakan
Setelah cukup lama, korban akhirnya berhasil diangkat ke atas.
Kemudian dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
"Awalnya mau dibawa menggunakan mobil pribadi. Tetapi jalan 100 meter. Ambulans datang. Kemudian dipindahkan," kata dia.
Di rumah sakit, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Imogiri Polres Bantul, Kompol Anton Nugroho mengatakan, hasil pemeriksaan visum dan penyelidikan Inafis dari Polres Bantul pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Jadi ini murni kecelakaan," terangnya, saat dikonfirmasi, Minggu siang.
Menurut dia, korban mengalami luka lebam di bagian pipi kanan dan kepala pada bagian belakang.
Luka itu dimungkinkan akibat jatuh terperosok ke sumur.
Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke Bogor untuk dimakamkan. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul KISAH Mahasiswa UIN Yogyakarta Meninggal karena Terperosok Masuk Sumur Saat Jadi Imam