Namun jika sapi yang mati itu sudah dijual, maka akan ditelusuri pihak yang membelinya.
“Saya masih belum bisa bicara banyak, karena masih belum pegang data,” sambung Mulyanto dikutip dari laman yang sama.
5. Bahaya Daging Bangkai Sapi
Melansir artikel yang diterbitkan Pusat Riset dan Pengembangan Produk Halal Universitas Airlangga berjudul 'KAJIAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI SEBAB LARANGAN SUATU MAKANAN DALAM SYARIAT ISLAM' mengonsumsi bangkai hewan dapat berbahaya bagi tubuh.
Bangkai diartikan sebagai hewan yang meninggal tanpa ada proses penyembelihan terlebih dahulu.
Hal ini rupanya menyimpan bahaya jika nantinya daging tersebut dikonsumsi oleh manusia.
"Tidak adanya proses penyembelihan menyebabkan darah masih banyak memenuhi otot sehingga bisa menjadi media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat membahayakan manusia.
Ketika hewan yang masih hidup disembelih, maka hewan tersebut akan mengeluarkan darah secara sempurna karena jantung yang memompa darah masih berfungsi dengan normal.
Namun ketika sudah mati dan menjadibangkai, walaupun dilakukan penyembelihan, darah tidak bisa keluar dengan sempurna karena kerja jantung sudah berhenti.
Darah menjadi beku dan terkumpul dalam otot."
Sementara itu, adanya mikrooganisme jahat dalam bangkai hewan dapat berakibat negatif bagi organ manusia yang mengonsumsinya.
"Daging yang berasal dari bangkai akan meningkatkan kontaminasi bakteri patogen yang lebih besar. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp.
(Hal ini) menyebabkan demam tifoid, yaitu penyakit yang ditandai dengan demam yang berlangsung lama dan disertai peradangan (inflamasi) yang dapat merusak organ hati dan usus."
(Tribunnews.com/Bunga)(Surya.co.id/David Yohanes/Alif Nur Fitri Pratiwi)