Pihak kepolisian dan tentara pun akan mengawal warga yang ikut dalam proses evakuasi korban dengan perlengkapan senjata panjang.
Dalam kesempatan itu juga, Kapolsek Dempo Selatan meminta agar nantinya warga tidak memisahkan diri dari rombongan.
"Assalamu'alaikum wr, wb, pertama saya mengucapkan Innalillahi Wa Innailahi roji'un atas meninggalnya kerabat kita, warga kita di daerah perkebunan tebat benawa.
kami dari kecamatan dan polsek turut berduka, itu sebelumnya sebelum kita berangkat saya minta tolong kepada warga yang ikut berangkat ke atas, jangan terpisah dari rombongan,
jangan terpisah dari rombongan, kita kan rame nih, minimal satu rombongan itu sepuluh orang,
karena diduga harimau itu masih di sekitaran korban,
Baca: BKSDA Menduga Kuswanto Tewas Diterkam Macan Dahan Bukan Harimau
Baca: BREAKING NEWS: Kuswanto Dikabarkan Tewas Diterkam Harimau
jadi informasi yang didapat masih di sekitaran korban, masih menunggui korban itu,
jadi sebelum berangkat, dalam satu rombongan harus ada anggota polisi atau tentara yang menggunakan senjata panjang.
jadi itu yang perlu saya sampaikan, sebelum berangkat mari kita berdoa semoga Allah SWT melindungi kita dari kegiatan kita hari ini,
semoga kita diberi keselamatan sampai mengevakuasi korban sampai ke sini, paham"
Sebelum berangkat dalam satu rombongan baik anggota polisi dan tentara yang memakai senjata panjang, sementara senjata masih di perjalanan ada baiknya kita berdoa."
Antisipasti Warga yang ke Kebun
Polres Pagaralam menyisir keberadaan petani yang masih berada di kebun, sebagai antisipasi agar tidak ada warga yang dimakan harimau.
"Usai mengevakuasi korban, kami bersama warga dan TNI langsung menyisir lokasi untuk mencari apakah masih ada petani yang bermalam dikawasan tersebut," kata Kapolsek Dempo Selatan Iptu Zaldi.