Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sampai hari ini (Jumat, 20/12/2019) terhitung 22 hari sudah berlalu, kasus kematian Hakim dan Humas PN Medan, Jamaluddin.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan sampai hari ini kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan.
Ia menyebut penyidik sudah memeriksa 38 orang saksi, termasuk istri dan anaknya, untuk mengusut misteri pembunuhan hakim Jamaluddin.
"Sampai hari ini sudah 38 orang saksi yang kita lakukan pemeriksaan," kata Tatan, Jumat (20/12/2019) siang.
"Sampai hari ini penyelidikan masih terus berlangsung guna mengungkap kasus kematian Jamaluddin," sambungnya.
Dijelaskan Tatan, penyidik terus mendalami berbagai petunjuk. Seperti mendalami soal CCTV, apakah ada hal yang janggal sebelum kematian korban.
Baca: Alasan Hakim Jamaluddin Akan Ceraikan Istri Terungkap, Anak Tak Tahu Menahu
Baca: Hakim PN Medan Berniat Cerai Sebelum Tewas Diduga Dibunuh, Putrinya Ungkap Fakta Baru
Baca: Rudapaksa Janda yang Pingsan, Nasib Remaja Ini Berakhir Nahas Setelah Korban Sadar
Baca: Terkuak Pembunuh Mahasiswi Terkubur di Belakang Kos, Pelaku Panik Coba Gantung Diri saat Ditangkap
"Saat ini kita terus mendalami soal CCTV. Mohon doanya semoga kasus ini cepat terungkap," harap Tatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jamaluddin (55) merupakan warga Perumahan Royal Monaco Blok B No 22 Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
Ia ditemukan meninggal dunia di jurang areal kebun sawit milik masyarakat di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11) siang.
Pada saat ditemukan korban berada di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD dalam keadaan kaku terlentang di bangku mobil nomor dua dengan kondisi tidak bernyawa lagi dengan posisi miring dengan wajah mengarah ke bagian depan.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan selanjutnya di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan yang berada di Jalan Wahid Hasyim Medan.
Kematian hakim Jamaluddin, yang diduga menjadi korban pembunuhan berencana, hingga kini masih dalam proses penyidikan.
Dalam perjalanan kasus ini, muncul pengakuan mengejutkan dari seorang wanita yang mengaku sebagai calon pengacara hakim Jamaluddin.