Bertempat di TPU Sematang Borang, suasana haru begitu kental terasa menyelimuti pihak keluarga maupun para pelayat yang hadir di pemakaman, Minggu (29/12/2019).
Menggunakan gamis hitam dengan jilbab warna senada, Maryatin (41) istri korban, terlihat begitu lemas selama proses pemakaman berlangsung.
Wajahnya terlihat pucat, matanya begitu sembab karena menangis dan tangannya juga terus membawa tasbih coklat seraya tak henti-henti mengucap dzikir.
Selama proses pemakaman berlangsung, ia terus berdiri seraya bersandar di bahu anak pertamanya, Mario (20 tahun).
Keduanya tampak saling menguatkan satu sama lain, meskipun air mata mereka tak henti-hentinya mengalir.
Sementara Ari (18), anak bungsu korban tampak duduk lemas disamping pusara sang ayah.
• Cerita Anak Driver Ojek Online sebelum Ayahnya Tewas Tertimpa Papan Reklame: Janji Mau Jemput Kakak
Semula terlihat tabah, namun tangis pemuda itu seketika pecah tak tertahankan ketika pihak keluarga mengajaknya untuk pulang begitu proses pemakaman selesai.
"Kamu jangan seperti ini. Ikhlaskan bapakmu, kita doakan agar ia mendapat tempat terbaik disisi-Nya,"ucap salah seorang pihak keluarga ketika berusaha menenangkan Ari yang tampak begitu terpukul akan kejadian yang menimpa ayahnya.
Mulyono (65) kakak ipar korban sekaligus perwakilan pihak keluarga menuturkan, keluarga korban masih begitu terpukul dengan kejadian ini.
"Kami sangat berharap agar kasus ini diusut sampai tuntas. Tindak tegas pelakunya dan beri hukuman setimpal yaitu mati. Kasihan, driver-driver online bekerja cari uang untuk menafkahi keluarga."
"Tapi kenapa masih ada saja yang tega berbuat jahat pada mereka. Kami berharap kejadian yang menimpa keluarga kami ini adalah yang terakhir. Jangan sampai terulang lagi seperti ini," ucapnya.
(Tribun Bogor/Tribun Sumsel)