Dengan adanya status tanggap darurat maka kita akan memberikan bantuan mungkin sekitar Rp 5 miliar atau Rp 6 miliar kepada daerah-daerah tersebut untuk recovery dan pertolongan tanggap darurat. Biasanya dua minggu karena cuaca ekstrem ini masih akan terjadi hingga 5-7 hari ke depan, kira kira begitu."
Apakah pemerintah pusat harus ikut menangani masalah ini?
Saya kira dukungan kita maksimal. Kita juga berharap karena sudah lintas provinsi ya harus ada rapat koordinasi oleh pemerintah pusat terkait menaikkan ke sistem pertahanan ke level ekstrem yang tercatat di tahun 2020 ini.
Kan yang terdampak tidak hanya Jawa Barat, Jakarta dan Banten juga. Sudah lewat dari dua provinsi maka inisiatifnya harusnya datang dari pemerintah pusat untuk mengumpulkan provinsi-provinsi yang terdampak."
Apakah ada penanganan secara teknis untuk mengurangi dampak banjir di utara Jawa ini?
Saya teh kalau ngomongin banjir itu tidak ada kepastian, tapi kalau mengurangi pasti ada. Seperti halnya cuaca buruk di Citarum relatif terkendali kan, tapi bukan jaminan. Tapi kita mendoakan saja, karena sistem danau pengendali parkir air sudah, pengerukan sudah, terowongan Jompong sudah berfungsi, ini akan dikopi.
Akhir bulan ini tim Satgas Cimalaya dan Tim Satgas Cileungsi itu sudah saya SK kan, itu polanya sama dengan manajemen pengendalian pencemaran dan banjir di Citarum. Ada TNI, Polri, Kejaksaan, Relawan.
Mudah-mudahan pelan-pelan semua sungai sungai besar di Jabar bisa kita perbaiki. Belum sampai ke anggaran, karena proses baru diketuk. Minimal lahirnya organisasi ini sudah luar biasa kita hadirkan.
Salah satu solusi engineering penanganan banjir Jabodebek yaitu dengan membangun dua bendungan (Bandungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi) dari dana APBN kerjasama Kementerian PUPR dan Pemprov Jawa Barat. Jika selesai, fungsi dua bendungan ini Insya Allah akan signifikan mengurangi potensi banjir di Jabodebek.
Pembangunan Bendungan Sukamahi misalnya, bila rampung nanti bakal mengurangi potensi banjir hingga 29 meter kubik per detik. Pembangunan Bendungan Sukamahi akan bermanfaat sebagai pengendalian banjir yang terletak di Desa Sukamahi, Kabupaten Bogor.
Volume tampungan bendungan sebesar 1,68 x 10,6 meter kubik dengan luas genangan maksimum 10 hektare. Progres sudah 45 persen. Doakan bisa selesai secepatnya dan kita semua bisa merasakan manfaatnya.
Khusus di Kabupaten Bandung Barat, sempat tersiar kabar bahwa banjir disebabkan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Bagaimanakah pantauan Bapak?
"Saya tidak tahu, harus ada buktinya dulu sebelum saya lihat buktinya. Kalau ada buktinya saya pengen lihat. Yang saya tahu KBB itu jebol tanggul. Saya tidak tahu detailnya, yang pasti kalau betul ada dampak dari KCIC, mohon KCIC meneliti kalau ada kekeliruan, dan menyampaikan ke publik untuk diperbaiki. Seperti halnya KCIC pernah ditegur waktu mereka melakukan pembangunan di Halim tapi malah menutup gorong-gorong."(*)