"Setelah kami laporkan kepada Kapolresta dan Inafis langsung ke TKP, yang masih ada selain kerangka yakni rambut sebelah kanan sedikit panjang. Namun belum bisa diidentifikasi lelaki atau perempuan," kata Agus.
Sementara itu, ia mengatakan, menurut tetangga dan pemilik rumah, rumah tersebut tidak pernah dihuni sejak dibeli pada 2014 lalu.
Menurutnya, melihat kondisi kerangka jika melihat pengalaman di tempat yang kondisinya kering seperti itu, mungkin kerangka tersebut meninggal lebih dari empat bulan lalu.
Menurut Agus, warga yang tinggal di dekat rumah tersebut tidak mencium bau dan melihat keanehan.
Mengenai akibat pembunuhan atau yang lainnya, polisi tidak menemukan adanya bekas kekerasan.
"Mereka tidak melihat keanehan itu, sejauh ini hasil pengecekan Inafis secara kasat mata tidak ada bekas kekerasan dan kerangka pun seperti duduk santai," imbuhnya.
Mengutip Kompas.com, menurut Agus, penjaga rumah tersebut sering mengecek keadaan rumah setiap tahunnya.
ia mengatakan, rumah tersebut terakhir dilakukan pengecekan saat lebaran 2019 lalu.
"Setelah lebaran kemarin pegawainya ke sana, babat-babat rumput tapi enggak lihat ke dalem. Cuma ya pintu sudah dalam keadaan terbuka. Karena udah lama enggak diisi ya, kabel-kabel nya juga banyak yang nyolongin," kata Agus, Rabu (15/1/2020).
Kronologi Penemuan
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan, kerangka manusia tersebut pertama kali ditemukan oleh Suherman yang merupakan orang suruhan pemilik rumah bernama Johan, Selasa (14/1/2020).
Erlangga mengatakan, penemuan tulang belulang manusia itu berawal saat saksi disuruh pemilik untuk mengontrol dan bersih-bersih pekarangan rumah tersebut.
Setibanya di rumah tersebut, sekira pukul 13.00 WIB, saksi melihat rumput pekarangan sudah ada yang memotong, sudah ditanami pohon Singkong, kaca jendela depan rumah pecah dan pintu rumah samping dalam keadaan terbuka yang biasanya terkunci rapat.
"Kemudian saksi masuk ke dalam ke ruang keluarga dan langsung kaget menemukan di atas kursi Sofa yang diduga kerangka tulang manusia," kata Erlangga saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/1/2020).