Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIIBUNNEWS.COM - Putra Paku Buwono XII menyebut Keraton Agung Sejagat (KAS) yang muncul di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Klaten sebagai kerajaan mimpi atau halusinasi.
Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh Totok Santoso Hadiningrat, yang mengaku mendapat wangsit agar mendirikan kerajaan baru.
Seorang putra keturunan Paku Buwono XII, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Soerya Wicaksono, mengatakan munculnya KAS hanya sebagai halusinasi sekelompok orang yang tercuci otaknya.
Dia menganggap, raja dan ratu KAS itu merupakan ketoprak.
Baca: Usai Diciduk Polisi, Ratu Keraton Agung Sejagat Curhat Diperlakukan Tak Layak Seperti Teroris
Baca: Pengakuan Istri Pengikut Keraton Agung Sejagat: Suami Jadi Jenderal Bintang 3, Kerap Minta Uang
"Mereka hanyalah orang-orang yang berhalusinasi tinggi dengan masyarakat pengikut yang dicuci otaknya untuk pengen punya jabatan dengan gaji tinggi di kerajaan mimpi," kata Gusti Nino saat dihubungi, Kamis (16/1/2020).
Dia mengatakan, Totok Susanto bukan warga Purworejo, melainkan warga Sleman, DIY, yang pernah membuat kegiatan serupa di Jogja tapi tidak laku.
"Maka dia ingin membawa pengikutnya pindah markas ke Desa Pogung Ujung Tengah, Kabupaten Purworejo."
"Untuk diketahui di situ justru penduduk Desa Pogung sendiri sebenarnya tidak tahu, karena hanya empat orang warga Pogung yang jadi anggota," jelasnya.
Dia menambahkan, sebuah kerajaan utamanya keraton yang muncul harus memiliki nilai historis yang tinggi.
"Kalau mengklaim sebagai keraton mestinya ada sejarahnya."
"Sejarah yang panjang sebelum ada NKRI, sarat dengan budaya, kearifan lokal, perjuangan dan yang lainnya," jelasnya.
Dia juga mempertanyakan terkait trah/nazab asal-usul keluarga juga tercatat jelas.
"Jangan ujug-ujug memunculkan keraton tanpa hal yang jelas alias mimpi," tegasnya.
Gusti Nino sendiri merupakan Paku Buwono XII yang kini tinggal di Pesanggrahan Langenharjo, Grogol, Sukoharjo.
Baca: Komentari Adanya Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo: Dibuat Desa Wisata Saja
Baca: Terungkap Fakta Ratu & Raja Keraton Agung Sejagat Alamat di Jakarta, Ini Penjelasan Lurah Kalibata
Temuan Polisi
Hasil pemeriksaan pihak kepolisian menemukan adanya batu prasasti dan tempat pertemuan para menteri dengan anggota kerajaan.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com di lapangan, tiga orang yang diperiksa anggota Polres Klaten adalah sebagai pengikut.
Mereka mengikuti kegiatan tersebut sudah sejak lama.
Mereka juga memiliki seragam khas Keraton Agung Sejagat dan memiliki jabatan di wilayah Klaten ini.
Dari temuan polisi ada batu prasasti dan tempat pertemuan para menteri dengan anggota kerajaan di rumah para pengikut Keraton Agung Sejagat itu.
Kabid Humas Polda Jateng,Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan, dari keterangan yang diperoleh para saksi pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten ada 29 anggota mereka di Klaten.
"Iya saat ini ada 3 yang diperiksa oleh anggota Polres Klaten," papar Kombes Pol Iskandar Fitriana, Kamis (16/1/2020).
Hingga pukul 18.00 WIB, para saksi pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten masih diklarifikasi.
Mereka diperiksa di Mapolsek Prambanan Klaten.
Baca: Soal Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo: Saya Kira Ditemukan Satu Situs
Baca: 3 Lokasi yang Jadi Tempat Ritual Keraton Agung Sejagat, Naik Gunung dengan Drumband pada Dini Hari
"Di rumah itu ada tempat pertemuan dan prasasti," kata Kombes Pol Iskandar Fitriana. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Tanggapi soal Keraton Agung Sejagat, Putra Paku Buwono XII Sebut Kerajaan Mimpi"