Terutama saat dirinya memainkan si ular dan akhirnya tergigit.
"Masih juga di pegang terus nggak di lakukan first aid atau pertolongan pertama buat gigitan ular berbisa"
Bagi Roy sendiri pada dasarnya semua jenis ular, terlebih King Kobra adalah hewan liar yang tidak bisa dijinakkan.
Meskipun demikian ia masih memberi catatan jika ada beberapa ular yang masih bisa disentuh dan dijadikan hewan peliharaan.
"Seperti ular pucuk, kadut, ular genteng, dan lain sebagainya. Itu beberapa yang biasa dilihat sama masyarakat"
"Juga ada ular-ular impor yak yang biasa dijadikan hewan peliharaan di luar sana," kata Roy.
Roy mencontohkan seperti ular Python yang tidak berbisa dan sering menjadi pilihan untuk dijadikan hewan peliharaan.
"Kita bilang aman karena kita pelihara dari kecil dan selama ini aman," imbuhnya.
Kemudian, ia kembali menegaskan sifat atau insting ular sebagai binatang liar tidak akan pernah hilang meskipun dipelihara dari kecil.
"Tapi besok atau kapan kita juga nggak tahu si Python ini sewaktu-waktu bisa nyerang," tandasnya.
Baca: Belajar dari Kakek 70 Tahun Tewas Digigit King Kobra, Kepala Dinkes Kalbar Beri Imbauan
Roy mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika bertemu dengan ular, terutama King Kobra.
Perlu keahlian khusus untuk menangani ular satu ini, baik dari pengetahuan umumnya hingga karakter ular King Kobra.
"Dia itu bukan mainan soalnya, jadi wajib banget lah tahu dan paham karakter kalau memang harus bersentuhan."
"Tapi sebaiknya sih nggak pelihara, itu aja," ujar perempuan yang juga Admin Paguyuban Keluarga Besar Reptil Jabodetabek (PKBRJ) ini.
Roy memberikan tips pertolongan pertama ketika ada seseorang yang tergigit oleh ular berbisa.
Ketika seseorang tergigit ular, terutama ular berbisa, bisa melakukan pertolongan pertama yang disebut dengan imobilisasi.
Imobilisasi sendiri merupakan langkah pertama sebelum tindakan lanjut berupa pemberian serum anti bisa ular.
"Dengan cara membuat tidak bergerak simple-nya dibuat kaya orang patah tulang," tutur Roy.
Kemudian, korban segera untuk dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat yang menyediakan serum anti bisa.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)