Menurutnya, insiden tersebut terjadi ketika seorang siswa kelas VII membuang kotorannya sendiri di kantong plastik yang disembunyikan dalam lemari kosong di kamar tidur.
Baca: Pasien Membludak di RSUD Maumere dan RS St.Gabriel, Begini Tanggapan Dinkes Sikka Soal KLB DBD
Baca: Pasien DBD Membludak di RSUD Maumere NTT, Bulan Januari Kasus Mencapai 150 Lebih, 2 Anak Meninggal
Saat waktu makan siang selesai, kedua kakak kelas atau pendamping siswa tersebut ditugaskan menjaga kebersihan kamar tidur kelas VII.
Keduanya kemudian menemukan plastik berisi kotoran manusia tersebut.
Selanjutnya, kedua kakak kelas tersebut mengumpulkan kelas VII dan menanyakan soal asal kotoran tersebut.
Dua kakak kelas tersebut telah berkali-kali meminta siswa kelas VII untuk memberi tahu asal dari kotoran itu.
Tetapi tetap saja tidak ada satu pun siswa yang mengakuinya.
Lantaran merasa kesal, seorang kakak kelas kemudian mengambil kotoran dengan sendok makan.
Kemudian menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.
Menurutnya, perlakuan yang didapat setiap siswa berbeda-beda.
Setelah itu, dua kakak kelas tersebut meminta para juniornya untuk merahasiakan insiden tersebut.
Insiden tersebut kemudian terbongkar setelah sala satu siswa kelas VII mendatangi para pembina pada Jumat (21/2/2020).
Siswa tersebut datang bersama dengan orangtuanya.
Pihak Seminari telah meminta maaf
Menanggapilaporan tersebut, para pembina kemudian memanggil seluruh siswa kelas VII.