TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut memberikan klarifikasinya soal Kota Tegal yang mengaku lockdown.
Ganjar mengatakan, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono bukan menerapkan lockdown.
Namun, ia hanya mengurangi pergerakan warganya untuk mencegah penularan Covid-19.
"Saya tanya (Lockdown atau tidak), ternyata enggak, tapi mengurangi perbatasan."
"Sehingga jalan-jalan di dalam kota dibatasi dan ditutup, sampai level ini masih oke kok."
"Bukan lockdown ya. Tapi mengurangi pergerakan warga agar tidak terlalu bebas," tutur Ganjar dalam diskusi di Smart FM, Sabtu (28/3/2020), yang dilansir Kompas.com.
Baca: Perumahan di Pondok Aren Lakukan Lockdown Lokal, RT Sebut Sudah Disepakati Warga
Selain itu, lanjut Ganjar, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono hanya menutup alun-alun kota dan beberapa akses jalan di dalam kota tersebut.
"Pak Dedy (Walkot Tegal) ini mengambil tindakan awalnya di alun-alun, di sana dipakai sebagai tempat warga berkumpul."
"Nah itu tempat penularanya paling gampang, maka kemudian alun-alun ditutup," kata Ganjar.
Walkot Tegal akui sudah berkoordinasi dengan Ganjar
Sebelumnya diberitakan Tribun Jateng, Dedy Yon Supriyono mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hal itu terkait rencana penutupan akses masuk ke Kota Tegal.
Rencana itu oleh Dedy disebut dengan istilah 'Local Lockdown' atau 'Isolasi Lokal'.
Untuk itu, akses masuk Kota Tegal akan ditutup selama empat bulan, mulai 30 sampai 30 Juli 2020.
Baca: VIDEO Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer Sendiri, Pakai 3 Bahan Ini