Laporan Wartawan Tribun Jateng Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Rasa kemanusiaan warga Banyumas tengah diuji menyusul ramainya penolakan pemakaman korban covid-19 di lingkungan mereka, Rabu (1/4/2020).
Banyak yang bersimpati mengapa jenazah korban covid-19 harus ditolak di beberapa lokasi pemakaman.
Ini mendorong Karseno, Kepala Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas berinisiatif menjadikan Tempat Pemakaman Umum (TPU) desanya dijadikan lokasi pemakaman korban covid-19.
"Ini adalah masalah kemanusiaan. Seandainya itu menimpa diri kita sendiri dan keluarga kita dan masyarakat desa saya bagaimana perasaannya, pasti sangat sedih sekali," ujar Karseno saat dihubungi TribunBanyumas.com, Kamis (2/4/2020).
Menurutnya aksi penolakan itu sudah tidak berperikemanusiaan.
Langkah inisiatif Karseno bukan hanya di dorong atas kehendaknya sendiri.
Baca: Bisakah Jenazah Pasien Positif Corona Tularkan Virus Tersebut? Ini Penjelasan Ahli Termasuk WHO
Baca: BMKG Peringatan Dini Cuaca Besok 3 April 2020: 20 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin
Melainkan juga rasa legowo dan dukungan dari warganya yang juga menerima dengan terbuka.
"Warga saya mendukung dan welcome," tandasnya.
Lahannya sendiri kurang lebih satu hektar dan memang itu adalah sebuah tempat pemakaman umum milik desa.
TPU terletak di RT 1 RW 4 Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja yang merupakan tanah desa dan merupakan makam umum.
"Paling kita siapkan khusus untuk pasien positif covid-19 asal Banyumas saja, karena itu milik desa dan ada keterbatasan," imbuhnya.
Karseno bercerita jika dirinya selalu melihat sesuatu dengan positif karana semua tergantung dengan putusan Allah SWT.
"Kita berusaha tapi jangan takut yang berlebihan. Saya selalu sediakan tempat cuci tangan di depan rumah, dan intinya rajin cuci tangan karena dengan sabun virus sudah mati," pungkasnya.
Baca: Cegah Corona, Rutan Cipinang Bebaskan 343 Narapidana, Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi
Baca: Alasan Pemerintah Hanya Keluarkan Imbauan, Bukan Larangan Mudik