Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sudah mengembangkan dan pendalaman. Dari keterangan saksi, jumlah pelaku sekitar 20 orang," ujar Lukman.
Pihaknya juga masih mendata kerugian berupa nilai uang dan barang dari kejadian itu.
"Data kerugian sejumlah barang perhiasan, logam mulia, dan uang tunai masih kami kalkulasi," katanya.
Pada 2011, rumah H Udin juga pernah kemalingan.
Polisi menangkap dua pelaku setelah menggasak uang Rp 700 juta dan perhiasan emas seberat 400 gram.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengaku prihatin karena ini kejadian kedua kalinya bagi H Udin.
"Apalagi pemerintah telah menginstruksikan kepada desa untuk menggelar siskamling," ujar Acep.
Siskamling digelar bukan karena pandemi Covid-19 atau saat Ramadan saja.
Baca: Indonesia Kirim 8 Peserta Indonesia Mengaji Berkompetisi di Ajang MTQ Internasional
"Jangan bersifat menjaga pos saja, tetapi harus ada aktivitas keliling dan memantau keadaan," ucapnya.
Acep berharap korban bisa tabah dalam menghadapi musibah seperti ini. (tribun jabar/ahmad ripai)
Ada Kejanggalan
Istri pemilik rumah yang dirampok di Desa Pangalan Kecamatan Ciawigebang hingga sore kemarin masih syok.
"Untuk kronologis pelaku saat di dalam ruangan, Teh haji belum bisa menceritakan kepada saya," kata Dede Sembeda sekaligus Anggota DPRD Kuningan yang juga adik kandung keluarga korban rumah bobol maling, Minggu (17/5/2020).