Apalagi, tren penularan Covid-19 di Jabar menurun selama Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB tingkat provinsi berlaku.
"Pada Idul Fitri tahun ini kita sedang berada dalam situasi sulit yaitu pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mari kita kembali ke hakikat utama Idul Fitri, yaitu menjemput hari kemenangan."
"Hari raya adalah menjemput kemenangan. Kemenanganan dari hawa nafsu, kemenangan dari keburukan-keburukan, kemenangan dari kemudaratan-kemudaratan," katanya.
Di tengah pandemi Covid-19, perayaan Idul Fitri tahun ini tentu akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Umat Islam mesti beradaptasi dan menunda tradisi-tradisi di hari kemenangan.
Yang terpenting saat ini, kata Kang Emil, warga Jabar harus memastikan keluarga, baik di rumah dan kampung halaman, dalam kondisi berbeda.
Baca: Banyak Orang Tanpa Gejala Virus Corona Wara-wiri di Rumah Sakit, 24 Perawat Tertular Covid-19
“Hari raya Idul Fitri bukan tentang belanja baju baru, bukan tentang mudik untuk silaturahmi. Karena pada masa pandemi Covid-19 ini, pertemuan orang per orang sebaiknya dilakukan dari jarak jauh."
"Walaupun silahturahmi mengandung nilai ibadah dan kemuliaan, tetapi mencegah nyawa, menyelamatkan nyawa, itu lebih utama dan mulia di situasi seperti ini,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Shalat Idul Fitri di Rumah, Akan Silaturahmi via Online