Warga sangat marah, polisi pun melakukan pengawanan ketat di sekitar Rahmadsyah.
"Anak kandungnya delapan bulan dibunuhnya Pak. Ini anak tirinya dua orang. Memang pembunuh dia memang," ucap seorang warga dengan penuh emosi.
Baca: Ayah Tiri Bunuh 2 Bocah di Medan, Diduga Sakit Hati Dibilang Pelit hingga Anak yang Ingin Bapak Baru
Baca: Soal 2 Bocah Tewas dalam Parit yang Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Arist Merdeka Sirait Turun Tangan
"Mohon ibu-ibu, bapak-bapak, mohon untuk membubarkan diri," ucap Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan, menenangkan warga.
Informasi yang dihimpun, korban atas nama IF (10) ditemukan tewas di sudut bangunan Sekolah Global Prima dalam posisi telentang dan bagian wajah memar.
Sementara itu, korban RA (5) ditemukan di dalam parit samping Sekolah Global Prima tertutup triplek dan karton.
Badannya Biru-biru
Dua bocah ditemukan sudah tak bernyawa dengan beberapa luka dari dalam sebuah parit dan sudut lorong gedung Sekolah Global Prima, Jalan Brigjend Katamso, Medan, Minggu (21/6/2020) pagi.
Keduanya adalah, IF (10) dan RA (5) yang merupakan warga jalan Brigjend Katamso, Gang Satria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
Kedua bocah korban tersebut diduga dibunuh oleh ayah tirinya.
Setelah mayat kedua korban ditemukan Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, tak lama petugas kepolisian langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Kepada Tribun Medan, salah satu keluarga korban, Zuwairiah (41) mengaku kaget mendengar kejadian itu.
Perempuan berjilbab pink yang juga masih ada hubungan saudara sebagai nenek kedua korban ini mengatakan keluarga sangat sedih dan terpukul dengan kejadian mengenaskan yang menimpa IF dan RA.
Baca: Ibu 2 Bocah yang Dibunuh Ayah Tiri Alami KDRT, Sempat akan Dihabisi Suami: Muka Biru, Mata Berdarah
Baca: Nenek Ungkap Sosok Dua Bocah yang Tewas dalam Parit, Sebut Pandai dan Rajin Mengaji
"Badannya sudah bengkak semua dan biru-biru saat ditemukan. Abangnya disiksa dan dibuang ke semak-semak dalam lokasi sekolah. Si abang macam ada sampai terkopek (kulitnya). Ada bekas benturan di kepala kayak dibenturin ke dinding. Adeknya dimasukkan ke parit. Si adek lebih parah, ada luka di kakinya, dan kakinya sudah putih semua karena di parit ditemukan," tuturnya.
Atas kejadian naas yang menimpa kedua cucunya itu, Zuwairiah berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.